Sudah 5 Negara Larang Film Putri Nabi Muhammad 'The Lady of Heaven'
loading...
A
A
A
RABAT - Sudah ada lima negara yang melarang pemutaran film Inggris tentang putri Nabi Muhammad yang berjudul "The Lady of Heaven". Maroko menjadi negara terbaru yang mengeluarkan larangan tersebut.
Larangan dikeluarkan oleh otoritas perfilman Maroko setelah film tentang Fatimah Az-Zahra tersebut dikecam oleh dewan agama negara.
Majelis Ulama Tertinggi Maroko mengatakan; "Film itu adalah pemalsuan terang-terangan dari fakta-fakta yang sudah mapan dari Islam."
Majelis Ulama tersebut yang dikutip BBC, Senin (13/6/2022), mengatakan film itu berpihak pada hal yang menjijikkan. "Para pembuat film mencari ketenaran dan sensasionalisme dan menyakiti perasaan umat Islam serta membangkitkan sensitivitas agama," bunyi pernyataan majelis tersebut.
Sebelum Maroko, sudah ada empat negara yang mengeluarkan larangan serupa. Mereka adalah Mesir, Pakistan, Iran dan Irak.
Jaringan bioskop Inggris, Cineworld, telah membatalkan pemutaran film tersebut setelah muncul protes atas penggambaran putri Nabi Muhammad SAW, Fatimah Az-zahra.
Penulis film itu adalah ulama Muslim Syiah Sheikh Yasser al-Habib yang dilucuti kewarganegaraan Kuwait-nya karena dianggap memiliki ide-ide ekstremis.
Film itu menggambarkan "inkarnasi Nabi", yang oleh umat Islam tidak bisa diterima.
Para pembuat film mengatakan mereka berusaha keras untuk menghindari orang suci yang diperankan oleh seorang aktor.
Sebaliknya mereka memilih untuk menyampaikannya melalui campuran CGI [pencitraan hasil komputer], pencahayaan dan efek visual.
Namun Roshan M Salih, editor situs berita Muslim Inggris, 5Pillars, memperingatkan bahwa hal itu masih dapat menyebabkan kegemparan.
"Biar saya sederhanakan—Lady of Heaven harus dilarang karena dapat menyebabkan kekerasan komunal," tulis di Twitter.
"Muslim sangat mencintai Nabi dan Sahabat [sahabat Nabi] sehingga provokasi seperti ini dapat menyebabkan reaksi kriminal dari beberapa individu yang sesat," ujarnya.
Dia mengatakan film itu bisa menimbulkan reaksi bahkan jika reaksi itu sendiri salah.
Di Inggris, demonstrasi memprotes film itu telah terjadi di luar bioskop di Bradford, Leeds, Sheffield, Bolton, Blackburn, Birmingham dan London timur.
Film ini sedianya akan ditayangkan di bioskop Cineworld, Vue dan Showcase.
Tetapi setelah yang pertama menarik pemutaran atas masalah keamanan untuk staf dan pelanggan, hanya tampilan Vue yang tampaknya tersedia untuk dipesan secara online.
Larangan dikeluarkan oleh otoritas perfilman Maroko setelah film tentang Fatimah Az-Zahra tersebut dikecam oleh dewan agama negara.
Majelis Ulama Tertinggi Maroko mengatakan; "Film itu adalah pemalsuan terang-terangan dari fakta-fakta yang sudah mapan dari Islam."
Majelis Ulama tersebut yang dikutip BBC, Senin (13/6/2022), mengatakan film itu berpihak pada hal yang menjijikkan. "Para pembuat film mencari ketenaran dan sensasionalisme dan menyakiti perasaan umat Islam serta membangkitkan sensitivitas agama," bunyi pernyataan majelis tersebut.
Sebelum Maroko, sudah ada empat negara yang mengeluarkan larangan serupa. Mereka adalah Mesir, Pakistan, Iran dan Irak.
Jaringan bioskop Inggris, Cineworld, telah membatalkan pemutaran film tersebut setelah muncul protes atas penggambaran putri Nabi Muhammad SAW, Fatimah Az-zahra.
Penulis film itu adalah ulama Muslim Syiah Sheikh Yasser al-Habib yang dilucuti kewarganegaraan Kuwait-nya karena dianggap memiliki ide-ide ekstremis.
Film itu menggambarkan "inkarnasi Nabi", yang oleh umat Islam tidak bisa diterima.
Para pembuat film mengatakan mereka berusaha keras untuk menghindari orang suci yang diperankan oleh seorang aktor.
Sebaliknya mereka memilih untuk menyampaikannya melalui campuran CGI [pencitraan hasil komputer], pencahayaan dan efek visual.
Namun Roshan M Salih, editor situs berita Muslim Inggris, 5Pillars, memperingatkan bahwa hal itu masih dapat menyebabkan kegemparan.
"Biar saya sederhanakan—Lady of Heaven harus dilarang karena dapat menyebabkan kekerasan komunal," tulis di Twitter.
"Muslim sangat mencintai Nabi dan Sahabat [sahabat Nabi] sehingga provokasi seperti ini dapat menyebabkan reaksi kriminal dari beberapa individu yang sesat," ujarnya.
Dia mengatakan film itu bisa menimbulkan reaksi bahkan jika reaksi itu sendiri salah.
Di Inggris, demonstrasi memprotes film itu telah terjadi di luar bioskop di Bradford, Leeds, Sheffield, Bolton, Blackburn, Birmingham dan London timur.
Film ini sedianya akan ditayangkan di bioskop Cineworld, Vue dan Showcase.
Tetapi setelah yang pertama menarik pemutaran atas masalah keamanan untuk staf dan pelanggan, hanya tampilan Vue yang tampaknya tersedia untuk dipesan secara online.
(min)