Ajudan Zelensky: Hari Tak Biasa, 600 Tentara Ukraina Terbunuh dalam Sehari

Sabtu, 11 Juni 2022 - 18:49 WIB
loading...
Ajudan Zelensky: Hari...
Ukraina akui mengalami kerugian besar dalam pertempuran melawan Rusia pada Jumat, yakni 600 tentaranya terbunuh dalam sehari. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Alexey Arestovich, mengakui kerugian besar yang dialami militer Kiev dalam pertempuran melawan pasukan Rusia pada Jumat kemarin. Menurutnya, itu adalah hari tak biasa karena 600 tentara Kiev terbunuh dalam sehari.

"Hari Jumat adalah hari yang tidak biasa bagi Angkatan Darat Ukraina, karena 600 orang [meninggal] dalam satu hari, tidak kurang," kata Arestovich dalam wawancaranya dengan aktivis dan YouTuber Mark Feygin.

"Akan seperti ini: satu hingga lima, satu hingga tiga, satu hingga enam, akan berfluktuasi seperti ini," katanya lagi, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (11/6/2022).

Tak hanya itu, dia juga mengakui Angkatan Bersenjata Ukraina telah kehilangan sekitar 10.000 personel sejak awal serangan militer Rusia 24 Februari.

"Pada awal konflik, rata-rata 100 orang tewas per hari," ujarnya.



“Tetapi di tentara Rusia, 1.000 per hari meninggal dalam 20-30 hari pertama. Sekarang 200-300 tewas, tidak kurang,” katanya, tanpa menunjukkan bukti apa pun untuk mendukung pernyataannya.

Feygin bertanya apakah mungkin, berdasarkan perhitungan tersebut, untuk mengatakan bahwa Angkatan Darat Ukraina telah kehilangan hingga 10.000 tentara. "Ya, kira-kira seperti itu," jawabnya.

Pernyataan ajudan Zelensky itu merupakan pengakuan pertama pihak Ukraina tentang jumlah total kerugian militernya.

Angka-angka kematian yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia tentang kerugian Angkatan Darat Ukraina jauh lebih tinggi, yakni 23.367 jiwa, pada 18 April.

Mengenai korban militernya sendiri, Moskow belum mengungkapkan jumlah totalnya. Awal bulan ini, kepala komite pertahanan Duma Rusia, Andrey Kartapolov, mengklaim bahwa, karena perubahan dalam strategi militer, Angkatan Darat Rusia secara praktis tidak lagi kehilangan personel.

Karena itu, kata dia, Kementerian Pertahanan belum memperbarui informasi mengenai kerugian tersebut sejak Maret lalu, ketika dilaporkan 1.351 personel militer tewas.

Pada bulan April, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia telah menderita “kehilangan pasukan yang signifikan” dan itu adalah “tragedi besar.”
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1235 seconds (0.1#10.140)