Putin Disebut Marah pada China karena Tak Bantu Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan mengumbar kemarahan dan umpatan kasar tentang pemimpin China Xi Jinping. Pemicunya adalah karena Beijing tidak membantu menghilangkan sanksi yang menjerat Moskow.
Seperti diketahui, Rusia dihantam rentetan sanksi dari banyak negara setelah menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Laporan ini muncul dari saluran Telegram General SVR, sebuah saluran oposisi yang mengeklaim memiliki jaringan orang-orang dalam Kremlin. Laporan tersebut ramai dikutip media-media Inggris, termasuk The Sunpada Kamis (9/6/2022).
Selama mengumbar kata-kata kasarnya, menurut laporan itu, Putin juga menyalahkan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov karena gagal untuk mendapatkan dukungan China.
Pada awal perangnya di Ukraina, Rusia terkena sanksi luas yang bertujuan melumpuhkan ekonominya.
Presiden China Xi adalah salah satu sekutu terdekat Putin–dan salah satu dari sedikit pemimpin dunia yang tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Tetapi ada laporan bahwa Rusia menjadi frustrasi atas kegagalan Beijing untuk memberikan dukungan keuangan dan teknologi yang dikenakan sanksi oleh sebagian besar negara di seluruh dunia.
Menurut saluran Telegram General SVR, pada pertemuan baru-baru ini, Putin menyatakan ketidakpuasan pribadinya dengan Xi Jinping “dengan istilah yang kasar".
Lavrov juga merasakan lidah tajam Putin dan pemimpin Rusia itu meletakkan sebagian tanggung jawab atas kegagalan negosiasi dengan China padanya.
Meskipun China dan Rusia menyatakan persahabatan "tanpa batas" mereka sebelum perang Ukraina, Beijing enggan membantu Rusia menghindari sanksi.
Seperti diketahui, Rusia dihantam rentetan sanksi dari banyak negara setelah menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Laporan ini muncul dari saluran Telegram General SVR, sebuah saluran oposisi yang mengeklaim memiliki jaringan orang-orang dalam Kremlin. Laporan tersebut ramai dikutip media-media Inggris, termasuk The Sunpada Kamis (9/6/2022).
Selama mengumbar kata-kata kasarnya, menurut laporan itu, Putin juga menyalahkan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov karena gagal untuk mendapatkan dukungan China.
Pada awal perangnya di Ukraina, Rusia terkena sanksi luas yang bertujuan melumpuhkan ekonominya.
Presiden China Xi adalah salah satu sekutu terdekat Putin–dan salah satu dari sedikit pemimpin dunia yang tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Tetapi ada laporan bahwa Rusia menjadi frustrasi atas kegagalan Beijing untuk memberikan dukungan keuangan dan teknologi yang dikenakan sanksi oleh sebagian besar negara di seluruh dunia.
Menurut saluran Telegram General SVR, pada pertemuan baru-baru ini, Putin menyatakan ketidakpuasan pribadinya dengan Xi Jinping “dengan istilah yang kasar".
Lavrov juga merasakan lidah tajam Putin dan pemimpin Rusia itu meletakkan sebagian tanggung jawab atas kegagalan negosiasi dengan China padanya.
Meskipun China dan Rusia menyatakan persahabatan "tanpa batas" mereka sebelum perang Ukraina, Beijing enggan membantu Rusia menghindari sanksi.