Imam Besar Al-Azhar: Terorisme Ciptaan Rezim Barat
loading...
A
A
A
KAIRO - Terorisme adalah fenomena politik yang diciptakan oleh beberapa rezim politik Barat dan kemudian melekat pada Yudaisme, Kristen dan Islam untuk kepentingan dan agenda politik. Hal itu diungkapkan Imam Besar Al-Azhar Mesir , Ahmed El-Tayyeb.
Berbicara pada pertemuan dengan delegasi dari Royal College of Defense Studies Inggris, Al-Tayyeb mengatakan bahwa lembaganya telah memasukkan mata pelajaran kontraterorisme dan kontra radikalisme dalam silabusnya.
Universitas Al-Azhar Mesir adalah lembaga pendidikan Islam paling terkemuka di dunia.
“Selama beberapa dekade, budaya Al-Azhar didasarkan pada mendidik para siswanya untuk menghormati pendapat yang berbeda,” tegas ulama Islam itu seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (27/5/2022).
Dia menunjukkan bahwa Al-Azhar telah mendirikan apa yang disebut Rumah Keluarga Mesir bersama dengan Gereja Ortodoks Koptik Mesir pada inisiatif 2011, dengan tujuan untuk mempromosikan hubungan baik antara Muslim dan Kristen di Mesir.
Di pihak Royal College of Defense Studies, delegasi Inggris mengatakan bahwa pertemuan para pemimpin agama besar adalah mewujudkan kebenaran agama-agama surgawi sambil mewakili tembok penghalang terhadap segala upaya untuk mencuci otak pikiran orang.
Berbicara pada pertemuan dengan delegasi dari Royal College of Defense Studies Inggris, Al-Tayyeb mengatakan bahwa lembaganya telah memasukkan mata pelajaran kontraterorisme dan kontra radikalisme dalam silabusnya.
Universitas Al-Azhar Mesir adalah lembaga pendidikan Islam paling terkemuka di dunia.
Baca Juga
“Selama beberapa dekade, budaya Al-Azhar didasarkan pada mendidik para siswanya untuk menghormati pendapat yang berbeda,” tegas ulama Islam itu seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (27/5/2022).
Dia menunjukkan bahwa Al-Azhar telah mendirikan apa yang disebut Rumah Keluarga Mesir bersama dengan Gereja Ortodoks Koptik Mesir pada inisiatif 2011, dengan tujuan untuk mempromosikan hubungan baik antara Muslim dan Kristen di Mesir.
Di pihak Royal College of Defense Studies, delegasi Inggris mengatakan bahwa pertemuan para pemimpin agama besar adalah mewujudkan kebenaran agama-agama surgawi sambil mewakili tembok penghalang terhadap segala upaya untuk mencuci otak pikiran orang.
(ian)