Manfaatkan Perang Ukraina, ISIS Serukan Anggotanya Serang Barat
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Kelompok teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) menyerukan anggota dan pendukungnya untuk melakukan jihad melawan Eropa dan Israel sementara Barat terganggu oleh situasi di Ukraina. Seruan itu beredar dalam sebuah pesan online yang dikutip oleh Times pada awal pekan ini.
"Jihadis harus menyerang sementara mereka yang dianggap kelompok 'pejuang salib' sedang berperang satu sama lain," kata juru bicara ISIS yang baru, Omar al-Muhajir, dalam pesan yang dirilis bertepatan dengan bulan suci Ramadhan seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (20/4/2022).
Juru bicara kelompok teror itu mengatakan kepada pengikutnya untuk mempersenjatai diri, menyerukan kampanye balas dendam atas kematian pemimpin Abu Ibrahim al Hashimi al Qurayshi meskipun ia diduga dibunuh awal tahun ini dalam serangan Amerika Serikat (AS), bukan oleh orang Eropa atau Israel.
Abu Hasan al-Hashimi al-Qurashi, dikatakan telah dipilih oleh pendahulunya untuk menjadi pemimpin kelompok berikutnya. Ia menggantikan pendiri dan sesama target serangan AS Abu Bakr al-Baghdadi.
Sementara Eropa Barat disibukkan dengan konflik Ukraina – dan juga pasokan energi – Israel sebagian besar tetap berada di luar konflik.
Namun, negara Zionis itu telah meningkatkan serangan terhadap warga Palestina, sering melakukan serangan di Tepi Barat setelah dua serangan teroris oleh simpatisan ISIS.
Lonjakan kekerasan memuncak dalam konfrontasi antara polisi Israel dan warga Palestina di masjid al-Aqsa pada hari Jumat, yang menyebabkan lebih dari 150 warga Palestina terluka.
Sementara rekaman itu termasuk pembicaraan tentang “membebaskan” Yerusalem melalui pembentukan kekhalifahan – salah satu poin pembicaraan favorit kelompok tersebut – para ahli yang dikutip oleh Times tidak lagi percaya ISIS memiliki kemampuan untuk melakukan operasi besar di luar negeri.
"Jihadis harus menyerang sementara mereka yang dianggap kelompok 'pejuang salib' sedang berperang satu sama lain," kata juru bicara ISIS yang baru, Omar al-Muhajir, dalam pesan yang dirilis bertepatan dengan bulan suci Ramadhan seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (20/4/2022).
Juru bicara kelompok teror itu mengatakan kepada pengikutnya untuk mempersenjatai diri, menyerukan kampanye balas dendam atas kematian pemimpin Abu Ibrahim al Hashimi al Qurayshi meskipun ia diduga dibunuh awal tahun ini dalam serangan Amerika Serikat (AS), bukan oleh orang Eropa atau Israel.
Abu Hasan al-Hashimi al-Qurashi, dikatakan telah dipilih oleh pendahulunya untuk menjadi pemimpin kelompok berikutnya. Ia menggantikan pendiri dan sesama target serangan AS Abu Bakr al-Baghdadi.
Sementara Eropa Barat disibukkan dengan konflik Ukraina – dan juga pasokan energi – Israel sebagian besar tetap berada di luar konflik.
Namun, negara Zionis itu telah meningkatkan serangan terhadap warga Palestina, sering melakukan serangan di Tepi Barat setelah dua serangan teroris oleh simpatisan ISIS.
Lonjakan kekerasan memuncak dalam konfrontasi antara polisi Israel dan warga Palestina di masjid al-Aqsa pada hari Jumat, yang menyebabkan lebih dari 150 warga Palestina terluka.
Sementara rekaman itu termasuk pembicaraan tentang “membebaskan” Yerusalem melalui pembentukan kekhalifahan – salah satu poin pembicaraan favorit kelompok tersebut – para ahli yang dikutip oleh Times tidak lagi percaya ISIS memiliki kemampuan untuk melakukan operasi besar di luar negeri.