Soal Konflik Ukraina-Rusia, Ini Posisi Arab Saudi

Selasa, 24 Mei 2022 - 21:58 WIB
loading...
A A A
India mengatakan dapat berinvestasi dalam proyek energi di Rusia yang ditinggalkan oleh perusahaan Barat seperti Exxon dan Shell. Di Eropa, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban membandingkan sanksi tersebut dengan bom nuklir, dengan alasan bahwa sanksi tersebut dapat menjadi bumerang dan menyebabkan kekurangan pangan dan migrasi massal.



Rusia melancarkan serangannya terhadap Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev untuk menerapkan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan akhirnya Moskow berujung pada pengakuan atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.



(ian)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2018 seconds (0.1#10.140)