Raja Juan Carlos yang Terkenal Tiduri Hampir 5.000 Wanita Akan Pulang ke Spanyol

Kamis, 19 Mei 2022 - 06:47 WIB
loading...
A A A
Larsen, juga dikenal sebagai Corinna zu Sayn-Wittgenstein, berselingkuh dengan mantan raja Spanyol itu antara 2004 hingga 2009.

Buku yang ditulis Martinez Ingles menjuluki mantan raja itu sebagai pecandu seks dan menyebutkan Juan Carlos memiliki ratusan hubungan terlarang bahkan setelah menikah dengan istrinya; Ratu Sofia, pada tahun 1962.

Buku itu mengeklaim bahwa Juan Carlos memiliki 62 kekasih dalam satu periode enam bulan saja, dan selama "periode penuh gairah" antara tahun 1976 dan 1994, sang raja telah tidur dengan 2.154 wanita.

Pakar keluarga Kerajaan Spanyol Pilar Eyre telah menguatkan klaim Martinez Ingles bahwa mantan raja itu berusaha meniduri Putri Diana, dengan mengatakan Juan Carlos melakukan taktil pada Diana ketika dia baru berusia 25 tahun.

Mendiang Putri Diana, semasa hidup, pernah menyangkal telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, tetapi mengakui bahwa Juan Carlos memesona.

Salah satu pertemuan seksual awal Juan Carlos disebutkan dengan Maria Gabriela de Saboya, putri raja terakhir Italia. Kemudian, Juan Carlos, yang dinobatkan sebagai raja pada tahun 1975, diduga menjadi terasing dari istrinya setelah sang ratu menemukannya dalam posisi berselingkuh dengan aktris dan penyanyi Spanyol, Sara Montiel.

Pada Januari 2017 muncul klaim bahwa spymaster membayar mantan kontestan Miss World jutaan pound uang pembayar pajak untuk menghentikannya "menumpahkan kacang" tentang perselingkuhannya dengan Juan Carlos ketika dia masih Raja Spanyol.

Mantan ratu kecantikan yang berubah menjadi aktris, Barbara Rey, dilaporkan telah menerima bayaran uang tunai untuk memastikan dia tetap diam tentang percintaannya yang sudah berlangsung lama dengan Juan Carlos.

Klaim tersebut dibuat oleh situs berita Spanyol, OKDIARIO, dan segera dikutip oleh media Spanyol lainnya yang berfokus pada tuduhan mengejutkan bahwa uang yang diduga dibayarkan kepada Rey, kandidat Miss World negara itu pada tahun 1971, berasal dari dana publik yang seharusnya dihabiskan untuk memerangi terorisme dan kejahatan terorganisir.

Seorang juru bicara Keluarga Kerajaan Spanyol menolak mengomentari laporan tersebut pada saat itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1174 seconds (0.1#10.140)