Raja Juan Carlos yang Terkenal Tiduri Hampir 5.000 Wanita Akan Pulang ke Spanyol

Kamis, 19 Mei 2022 - 06:47 WIB
loading...
Raja Juan Carlos yang Terkenal Tiduri Hampir 5.000 Wanita Akan Pulang ke Spanyol
Juan Carlos, mantan raja Spanyol yang terkenal dengan skandal seks dan skandal keuangannya, akan pulang ke negaranya setelah hampir 2 tahun diasingkan di Uni Emirat Arab. Foto/REUTERS
A A A
MADRID - Mantan Raja Spanyol , Juan Carlos , akan kembali ke negaranya pekan ini setelah hampir dua tahun diasingkan di Uni Emirat Arab (UEA). Dia terkenal dengan skandal seksnya, di mana biografi mengungkap dia telah meniduri hampir 5.000 wanita .

Pihak Royal House pada Rabu mengumumkan rencana kepulangan Juan Carlos.

"[Dia] telah mengomunikasikan keputusannya untuk pergi ke Spanyol dari 19 Mei hingga Senin, 23 Mei," kata Royal House, seperti dikutip dari AFP, Kamis (19/5/2022).

Selain terkenal dengan skandal seksnya, Juan Carlos turun takhta karena skandal keuangan.

Menurut Royal House, Juan Carlos akan tinggal di Sanxenxo, di barat laut Spanyol, dan juga akan melihat putranya, Raja Felipe VI, pada hari Senin di Madrid, sebelum berangkat lagi ke Abu Dhabi.

Dia mengatakan dirinya ingin memfasilitasi pelaksanaan tugas putranya; Felipe, mengingat konsekuensi publik dari peristiwa masa lalu tertentu dari kehidupan pribadinya.



Tiga investigasi terhadapnya di Spanyol akhirnya ditutup pada awal Maret lalu, membuka jalan bagi kepulangannya.

Bahkan sebelum Juan Carlos pergi ke pengasingan, Raja Felipe memutuskan pada Maret 2020 untuk meninggalkan warisan ayahnya dan menarik tunjangan tahunannya hampir 200.000 euro.

Ekses dari mantan raja hanya terungkap di tahun-tahun terakhir pemerintahannya, memicu serangkaian penyelidikan.

Dalam pergolakan skandal korupsi yang melibatkan menantunya; Inaki Urdangarin, Juan Carlos turun takhta demi Felipe.

Masa lalu Juan Carlos yang dikenal sebagai pecancu seks diungkap penulis Spanyol dan sejarawan militer Amadeo Martinez Ingles sebuah buku berjudul "Juan Carlos: The King Of 5,000 Lovers".

Skandal itu diperkuat dengan pengakuan mantan Komisaris Polisi Spanyol, Jose Manuel Villarejo, dalam sidang Parlemen Oktober 2021 lalu.

Petinggi kepolisian itu mengatakan Pusat Intelijen Nasional pernah menyuntikkan hormon wanita untuk mengendalikan libido Juan Carlos.

Villarejo sendiri telah terseret dalam kasus pemerasan. "[Pusat Intelijen Nasional (CNI)] menyuntikkan hormon wanita dan penghambat testosteron untuk mengendalikan libidonya karena dianggap sebagai masalah negara, bahwa dia sangat terangsang," katanya.

Laporan lain dari The Times pada bulan yang sama menyebutkan Juan Carlos dilaporkan pernah tidur dengan filantropis Denmark-Jerman Corinna Larsen, penyanyi Spanyol Sara Montiel, pengasuh asal Belgia Liliane Sartiau dan putri Italia Maria Gabriela de Saboya.

Selama skandal itu terjadi, Juan Carlos sudah memiliki istri bernama Ratu Sofia.

Mendiang Putri Diana, mantan istri Pangeran Charles dari Inggris, juga dikabarkan sebagai salah satu dari wanita muda yang dikejar mantan raja itu dalam karier romantisnya.

Villarejo dalam sidang Parlemen kala itu mengaku bahwa dia diminta untuk menyingkirkan dokumen medis yang akan membuktikan obat telah disuntikkan pada Juan Carlos.

Namun, dia membantah terlibat dalam upaya mengendalikan gairah seks Juan Carlos yang terkenal dan mengatakan dia mengetahuinya dari Corinna Larsen, mantan kekasih bekas raja itu, yang sekarang tinggal di London.

Larsen, juga dikenal sebagai Corinna zu Sayn-Wittgenstein, berselingkuh dengan mantan raja Spanyol itu antara 2004 hingga 2009.

Buku yang ditulis Martinez Ingles menjuluki mantan raja itu sebagai pecandu seks dan menyebutkan Juan Carlos memiliki ratusan hubungan terlarang bahkan setelah menikah dengan istrinya; Ratu Sofia, pada tahun 1962.

Buku itu mengeklaim bahwa Juan Carlos memiliki 62 kekasih dalam satu periode enam bulan saja, dan selama "periode penuh gairah" antara tahun 1976 dan 1994, sang raja telah tidur dengan 2.154 wanita.

Pakar keluarga Kerajaan Spanyol Pilar Eyre telah menguatkan klaim Martinez Ingles bahwa mantan raja itu berusaha meniduri Putri Diana, dengan mengatakan Juan Carlos melakukan taktil pada Diana ketika dia baru berusia 25 tahun.

Mendiang Putri Diana, semasa hidup, pernah menyangkal telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, tetapi mengakui bahwa Juan Carlos memesona.

Salah satu pertemuan seksual awal Juan Carlos disebutkan dengan Maria Gabriela de Saboya, putri raja terakhir Italia. Kemudian, Juan Carlos, yang dinobatkan sebagai raja pada tahun 1975, diduga menjadi terasing dari istrinya setelah sang ratu menemukannya dalam posisi berselingkuh dengan aktris dan penyanyi Spanyol, Sara Montiel.

Pada Januari 2017 muncul klaim bahwa spymaster membayar mantan kontestan Miss World jutaan pound uang pembayar pajak untuk menghentikannya "menumpahkan kacang" tentang perselingkuhannya dengan Juan Carlos ketika dia masih Raja Spanyol.

Mantan ratu kecantikan yang berubah menjadi aktris, Barbara Rey, dilaporkan telah menerima bayaran uang tunai untuk memastikan dia tetap diam tentang percintaannya yang sudah berlangsung lama dengan Juan Carlos.

Klaim tersebut dibuat oleh situs berita Spanyol, OKDIARIO, dan segera dikutip oleh media Spanyol lainnya yang berfokus pada tuduhan mengejutkan bahwa uang yang diduga dibayarkan kepada Rey, kandidat Miss World negara itu pada tahun 1971, berasal dari dana publik yang seharusnya dihabiskan untuk memerangi terorisme dan kejahatan terorganisir.

Seorang juru bicara Keluarga Kerajaan Spanyol menolak mengomentari laporan tersebut pada saat itu.

Seorang ibu rumah tangga asal Belgia juga mengaku sebagai putri Juan Carlos, menuduh bahwa mantan raja itu berselingkuh dengan ibunya, seorang pengasuh bernama Liliane Sartiau.

Pada 2015, putri Sartiau; Ingrid, menggugat ayah biologisnya itu ke pengadilan Spanyol. Tetapi surat perintah pembungkaman dikeluarkan atas dasar "ketidaktergangguan hukum" raja di bawah hukum Spanyol.

Tak cukup, pelayan Spanyol, Albert Sola, juga mengeklaim sekitar waktu yang sama dengan Ingrid bahwa Ingrid adalah anak haram Juan Carlos—tetapi usahanya untuk diakui gagal sejak awal.

Juan Carlos memerintah sebagai Raja Spanyol dari 1975 hingga 2014 ketika dia turun takhta demi putranya Felipe VI. Mantan raja itu kemudian meninggalkan Spanyol ke Abu Dhabi pada Agustus 2020 setelah jaksa Swiss membuka penyelidikan atas rekening bank yang diduga disimpannya di "surga pajak".
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1237 seconds (0.1#10.140)