Dibayar dengan Kripto, Perwira Militer Korsel Curi Rahasia Negara untuk Korut

Jum'at, 29 April 2022 - 15:52 WIB
loading...
Dibayar dengan Kripto, Perwira Militer Korsel Curi Rahasia Negara untuk Korut
Dua orang warga Korsel ditangkap atas dugaan spionase. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
SEOUL - Dua warga Korea Selatan (Korsel) , termasuk seorang kapten tentara aktif, telah ditangkap atas tuduhan mencuri rahasia militer untuk seorang tersangka agen Korea Utara (Korut) yang membayar mereka dalam mata uang kripto . Hal itu diungkapkan kepolisian Korsel, Jumat (29/4/2022)

Korut, bersenjata nuklir namun miskin, diketahui mengoperasikan ribuan peretas terlatih yang telah menyerang perusahaan, institusi, dan penelitian di Korsel dan di tempat lain.

Kepolisian Korsel dalam pernyataannya mengatakan ini adalah kasus pertama di mana seorang warga sipil dan kapten militer aktif tertangkap berusaha mendapatkan rahasia militer, atas perintah agen Korut.

Salah satu tersangka adalah kapten tentara berusia 29 tahun yang diduga memberikan informasi login untuk Sistem Komando & Kontrol Gabungan Korsel - jaringan komunikasi internal penting yang dijalankan militer - kepada tersangka mata-mata Pyongyang, kata pihak berwenang Seoul.

Tersangka lainnya, seorang pengusaha berusia 38 tahun yang menjalankan perusahaan manajemen aset virtual, dituduh memberikan kapten tentara itu sebuah jam tangan dengan kamera rahasia untuk membantu pengumpulan data intelijen atas permintaan mata-mata Korut.



Pengusaha itu juga diduga membeli dan merakit perangkat peretasan seperti USB yang disebut "Poison Tap" untuk mengakses Sistem Komando & Kontrol Gabungan, kata polisi Seoul.

"Kedua pria itu telah ditangkap dengan tuduhan melanggar undang-undang keamanan nasional," kata seorang pejabat di Badan Kepolisian Nasional Korea kepada AFP, seperti dilansir dari France24.

Polisi Seoul mengatakan pengusaha yang ditangkap pertama kali bertemu mata-mata Pyongyang di komunitas online tentang cryptocurrency sekitar enam tahun lalu, dan ketiganya hanya berkomunikasi melalui layanan pesan aman Telegram.

"Keduanya dibayar dalam mata uang kripto," kata polisi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1992 seconds (0.1#10.140)