Australia Berencana Latih Tentara Regional untuk Melawan China

Kamis, 28 April 2022 - 00:01 WIB
loading...
Australia Berencana Latih Tentara Regional untuk Melawan China
Tentara Australia membantu prajurit Angkatan Darat Indonesia saat latihan yang digelar Australian Armys Combat Training Centre di Tully, Australia, 10 Oktober 2014. Foto/REUTERS/Australian Defence Force
A A A
CANBERRA - Partai Buruh Australia mengajukan rencana meningkatkan anggaran pengeluaran keamanan di Pasifik dan mencurahkan sumber daya untuk melatih sekutu regional.

Juru bicara oposisi mengecam pemerintah saat ini karena gagal mengatasi ancaman yang berkembang yang diduga ditimbulkan oleh China.

Partai kiri-tengah itu meluncurkan ide pada Selasa (26/4/2022) untuk "membangun kawasan Pasifik yang lebih kuat."



Mereka akan meningkatkan keterlibatan dengan mitra lokal jika Partai Buruh memenangkan pemilu yang ditetapkan pada 21 Mei, termasuk dengan "Sekolah Pertahanan Australia-Pasifik" baru untuk pelatihan militer.



Meskipun tidak merinci secara pasti peran apa yang akan dimiliki sekolah itu, partai tersebut juga menyerukan peningkatan dua kali lipat dalam pendanaan untuk Program Keamanan Maritim Pasifik.



Mereka menyatakan program itu akan membantu “melindungi zona eksklusif ekonomi negara-negara Pasifik” serta untuk meningkatkan “konten media publik Australia kepada audiens di wilayah kami.”

Berbicara kepada wartawan, juru bicara urusan luar negeri Partai Buruh Penny Wong mengkritik dugaan kelemahan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison terhadap Beijing.

Dia memperingatkan China dapat meningkatkan kehadiran militernya di Pasifik setelah menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon pekan lalu.

“Mari kita perjelas: prospek pangkalan China yang berjarak kurang dari 2.000 kilometer dari garis pantai Australia secara dramatis merugikan kepentingan keamanan Australia,” ujar Wong, dilansir RT.com.

"Itu terjadi dalam pengawasan Morrison, dan responsnya tampaknya lebih banyak berdetak di dada," papar dia.

Wong kemudian menggambarkan pakta keamanan China-Solomon sebagai “kegagalan terburuk kebijakan luar negeri Australia di Pasifik sejak akhir Perang Dunia II.”

Meskipun para pejabat di Canberra dan Washington telah memperingatkan kesepakatan dengan pulau-pulau itu dapat berarti pangkalan militer baru China di kawasan itu, Beijing telah menolak saran ini sebagai "berita yang sepenuhnya palsu yang dibuat beberapa orang dengan motif tersembunyi."

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China juga mengingatkan Kepulauan Solomon adalah "negara berdaulat yang merdeka, bukan 'halaman belakang' Amerika Serikat dan Australia" menyusul keberatan vokal dari kedua negara atas kesepakatan baru tersebut.

Meski Partai Buruh telah memukul "pemerintahan kacau" Morrison dengan daftar panjang keluhan menjelang pemilu mendatang, termasuk pemotongan program militer tertentu, dia menolak kritik itu sebagai "lelucon."

“Apa yang mereka katakan secara efektif adalah mereka akan terus melakukan apa yang telah kami lakukan,” tutur Morrison pada Selasa, dengan alasan di bawah pemerintahannya, Australia telah memberikan bantuan kepada Pasifik sekitar USD1,3 miliar per tahun.

Australia adalah satu-satunya negara yang mempertahankan misi diplomatik di semua negara anggota Forum Kepulauan Pasifik yang beranggotakan 13 negara, yang mencakup Kepulauan Solomon, dan telah menyediakan masing-masing kapal patroli angkatan laut selama bertahun-tahun, menurut Associated Press.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1249 seconds (0.1#10.140)