Rusia Hancurkan Sejumlah Besar Senjata yang Dipasok Barat di Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Sejumlah besar senjata dan amunisi yang dikirim ke Kiev oleh negara-negara Barat dihancurkan di tenggara Ukraina pada Rabu (27/4/2022).
Pernyataan itu diungkapkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia.
“Satu gudang militer yang didirikan di wilayah pabrik aluminium industri Zaporozhye dihantam oleh rudal Kalibr, yang ditembakkan dari kapal Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam,” papar pernyataan Kemhan Rusia, dilansir RT.com.
Kemhan Rusia menambahkan, “Fasilitas itu menampung sejumlah besar senjata dan amunisi asing, yang dipasok AS dan negara-negara Eropa untuk tentara Ukraina."
“Pesawat-pesawat tempur Rusia menghantam 59 sasaran militer Ukraina semalam, sementara artileri melakukan 573 serangan terhadap pasukan Kiev, 18 drone juga ditembak jatuh,” ungkap Kemhan.
Pada Senin, Moskow mengumumkan penghancuran enam pusat kereta api di Ukraina barat, dengan mengatakan mereka digunakan untuk mengirimkan "senjata asing dan perangkat keras militer ke pasukan Ukraina."
Rusia telah berulang kali memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Inggris dan Uni Eropa (UE) agar tidak mengirim bantuan mematikan ke Ukraina, dengan mengatakan itu hanya mengacaukan situasi dan menghambat prospek perdamaian.
Pernyataan itu diungkapkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia.
“Satu gudang militer yang didirikan di wilayah pabrik aluminium industri Zaporozhye dihantam oleh rudal Kalibr, yang ditembakkan dari kapal Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam,” papar pernyataan Kemhan Rusia, dilansir RT.com.
Kemhan Rusia menambahkan, “Fasilitas itu menampung sejumlah besar senjata dan amunisi asing, yang dipasok AS dan negara-negara Eropa untuk tentara Ukraina."
“Pesawat-pesawat tempur Rusia menghantam 59 sasaran militer Ukraina semalam, sementara artileri melakukan 573 serangan terhadap pasukan Kiev, 18 drone juga ditembak jatuh,” ungkap Kemhan.
Pada Senin, Moskow mengumumkan penghancuran enam pusat kereta api di Ukraina barat, dengan mengatakan mereka digunakan untuk mengirimkan "senjata asing dan perangkat keras militer ke pasukan Ukraina."
Rusia telah berulang kali memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Inggris dan Uni Eropa (UE) agar tidak mengirim bantuan mematikan ke Ukraina, dengan mengatakan itu hanya mengacaukan situasi dan menghambat prospek perdamaian.