Macron Menang Pilpres Prancis Lagi, Kalahkan Politisi Antijilbab Muslim
loading...
A
A
A
PARIS - Emmanuel Macron memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) Prancis lagi pada pemungutan suara yang digelar hari Minggu. Kandidat petahana itu mengalahkan Marine Le Pen, politisi sayap kanan yang telah berjanji akan melarang pemakaian jilbab bagi wanita Muslim di tempat umum.
Kemenangan itu otomatis menjadikan Macron sebagai presiden untuk periode kedua. Dia menang dengan sekitar 58 persen suara, mengalahkan Le Pen yang meraih 42 persen suara.
Pendukung Macron memadati jalan-jalan di sekitar landmark ikonik di Paris saat hasil pilpres diumumkan.
Ada nyanyian "Macron, Presiden" ketika orang-orang menyanyikan lagu La Marseillaise, lagu kebangsaan Prancis.
Macron tiba di Menara Eiffel untuk memberikan pidato kemenangan pagi tadi WIB, tak lama setelah hasil pilpres diumumkan. "Mayoritas dari kita telah memilih untuk mempercayai saya," katanya, seperti dikutip AFP, Senin (25/4/2022).
Dia berjanji akan bekerja untuk masyarakat yang lebih adil antara pria dan wanita.
"Kita perlu menunjukkan rasa hormat karena negara kita sangat terpecah...tidak ada yang akan ditinggalkan di pinggir jalan," ujarnya.
Macron juga memperingatkan tantangan di seluruh dunia.
“Perang Ukraina menunjukkan kita hidup melalui masa-masa tragis,” katanya, seraya menambahkan Prancis akan membangun kekuatan militernya.
Kemenangan itu otomatis menjadikan Macron sebagai presiden untuk periode kedua. Dia menang dengan sekitar 58 persen suara, mengalahkan Le Pen yang meraih 42 persen suara.
Pendukung Macron memadati jalan-jalan di sekitar landmark ikonik di Paris saat hasil pilpres diumumkan.
Ada nyanyian "Macron, Presiden" ketika orang-orang menyanyikan lagu La Marseillaise, lagu kebangsaan Prancis.
Macron tiba di Menara Eiffel untuk memberikan pidato kemenangan pagi tadi WIB, tak lama setelah hasil pilpres diumumkan. "Mayoritas dari kita telah memilih untuk mempercayai saya," katanya, seperti dikutip AFP, Senin (25/4/2022).
Dia berjanji akan bekerja untuk masyarakat yang lebih adil antara pria dan wanita.
"Kita perlu menunjukkan rasa hormat karena negara kita sangat terpecah...tidak ada yang akan ditinggalkan di pinggir jalan," ujarnya.
Macron juga memperingatkan tantangan di seluruh dunia.
“Perang Ukraina menunjukkan kita hidup melalui masa-masa tragis,” katanya, seraya menambahkan Prancis akan membangun kekuatan militernya.