Ramzan Kadyrov Disebut Bantu Putin untuk Bunuh Zelensky
loading...
A
A
A
KIEV - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan dia akan memberikan bantuan dalam upaya pembunuhan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky . Hal itu diungkapkan selama pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin , kata seorang pejabat tinggi Ukraina.
Sekretaris Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, mengatakan kepada Radio NV bahwa Kadyrov dan Putin membahas rencana untuk mengirim sekelompok pembunuh Chechnya guna membunuh Zelensky dalam sebuah pertemuan pada 3 Februari lalu.
Pertemuan itu, yang menurut Danilov "dilacak" oleh intelijen Ukraina, diadakan tepat tiga minggu sebelum Putin melancarkan invasi penuh ke Ukraina pada 24 Februari.
"Pada pertemuan ini, sebuah rencana untuk melenyapkan presiden kami disepakati, dan Kadyrov berjanji bahwa kelompoknya akan melakukannya," kata Danilov kepada Radio NV seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (22/4/2022).
Danilvov mengatakan bahwa tiga kelompok yang bekerja untuk Kadyrov dikerahkan ke Ukraina untuk melaksanakan rencana itu dua hari setelah dimulainya invasi.
"Mereka tidak pergi lebih awal karena mereka telah menunggu 'koridor hijau' untuk sampai ke markas pemerintah di Kiev dengan selamat," tambahnya.
Tetapi para pembunuh itu tidak berhasil dalam misi mereka.
"Kami mengikuti ketiga kelompok itu. Salah satunya dihancurkan oleh militer kami. Dua dari mereka meninggalkan negara kami setelah itu," ungkap Danilov.
Sekretaris Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, mengatakan kepada Radio NV bahwa Kadyrov dan Putin membahas rencana untuk mengirim sekelompok pembunuh Chechnya guna membunuh Zelensky dalam sebuah pertemuan pada 3 Februari lalu.
Pertemuan itu, yang menurut Danilov "dilacak" oleh intelijen Ukraina, diadakan tepat tiga minggu sebelum Putin melancarkan invasi penuh ke Ukraina pada 24 Februari.
"Pada pertemuan ini, sebuah rencana untuk melenyapkan presiden kami disepakati, dan Kadyrov berjanji bahwa kelompoknya akan melakukannya," kata Danilov kepada Radio NV seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (22/4/2022).
Danilvov mengatakan bahwa tiga kelompok yang bekerja untuk Kadyrov dikerahkan ke Ukraina untuk melaksanakan rencana itu dua hari setelah dimulainya invasi.
"Mereka tidak pergi lebih awal karena mereka telah menunggu 'koridor hijau' untuk sampai ke markas pemerintah di Kiev dengan selamat," tambahnya.
Tetapi para pembunuh itu tidak berhasil dalam misi mereka.
"Kami mengikuti ketiga kelompok itu. Salah satunya dihancurkan oleh militer kami. Dua dari mereka meninggalkan negara kami setelah itu," ungkap Danilov.