Ingin Akhiri Perang di Ukraina, Sekjen PBB Ajak Putin dan Zelensky Bertemu
loading...
A
A
A
NEW YORK - PBB mengatakan dalam upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina , Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, meminta untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky .
Permintaan itu disampaikan Sekjen PBB dalam surat terpisah yang dikirimkan kepada para pemimpin Rusia dan Ukraina itu.
Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan, Guterres telah meminta Presiden Vladimir Putin untuk menerimanya di Moskow dan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menerimanya di Kiev.
Surat-surat itu diserahkan kepada Misi Diplomatik PBB masing-masing negara di New York.
“Sekretaris Jenderal mengatakan, pada saat bahaya dan konsekuensi besar ini, dia ingin membahas langkah-langkah mendesak untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina dan masa depan multilateralisme berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional,” kata Dujarric.
“Dia mencatat bahwa baik Ukraina dan Federasi Rusia adalah anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa dan selalu menjadi pendukung kuat organisasi ini,” imbuhnya seperti dikutip dari situs PBB, Kamis (21/4/2022).
Pengumuman itu muncul sehari setelah Sekjen PBB menyerukan jeda kemanusiaan di Ukraina menjelang Paskah Kristen Ortodoks akhir pekan ini.
Sementara itu Koordinator Krisis PBB untuk Ukraina, Amin Awad, telah menggarisbawahi seruan Sekretaris Jenderal di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan di negara itu dan meningkatnya serangan Rusia di timur.
Permintaan itu disampaikan Sekjen PBB dalam surat terpisah yang dikirimkan kepada para pemimpin Rusia dan Ukraina itu.
Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan, Guterres telah meminta Presiden Vladimir Putin untuk menerimanya di Moskow dan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menerimanya di Kiev.
Surat-surat itu diserahkan kepada Misi Diplomatik PBB masing-masing negara di New York.
“Sekretaris Jenderal mengatakan, pada saat bahaya dan konsekuensi besar ini, dia ingin membahas langkah-langkah mendesak untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina dan masa depan multilateralisme berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional,” kata Dujarric.
“Dia mencatat bahwa baik Ukraina dan Federasi Rusia adalah anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa dan selalu menjadi pendukung kuat organisasi ini,” imbuhnya seperti dikutip dari situs PBB, Kamis (21/4/2022).
Pengumuman itu muncul sehari setelah Sekjen PBB menyerukan jeda kemanusiaan di Ukraina menjelang Paskah Kristen Ortodoks akhir pekan ini.
Sementara itu Koordinator Krisis PBB untuk Ukraina, Amin Awad, telah menggarisbawahi seruan Sekretaris Jenderal di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan di negara itu dan meningkatnya serangan Rusia di timur.