Sekutu NATO Menyesal Beli Jet Tempur Siluman F-35 AS, Ini Alasan Sebenarnya
loading...

Denmark, salah satu sekutu NATO, blakblakan menyesal telah membeli jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat. Foto/Lockheed Martin
A
A
A
KOPENHAGEN - Denmark, salah satu sekutu NATO, blakblakan menyesal telah membeli jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS).
Mantan Menteri Ekonomi Denmark dan Ketua Komite Pertahanan Parlemen saat ini, Rasmus Jarlov, menyatakan penyesalan tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh The EurAsian Times, Kamis (27/3/2025).
Jarlov menekankan kekhawatiran bahwa AS dapat memblokir pengiriman suku cadang F-35, yang mengancam keamanan Denmark, sebagai salah satu alasan sebenarnya dari penyesalannya.
Dia juga khawatir AS mungkin menggunakan posisi itu untuk menekan sekutu-sekutu NATO-nya.
Sebelumnya beredar rumor bahwa AS dapat melumpuhkan jet tempur itu dari jarak jauh dengan “kill switch” yang dipasang secara rahasia pada pesawat tersebut. Namun pemerintah Amerika menepis rumor tersebut.
"Saya tidak tahu apakah ada tombol darurat di F-35 atau tidak. Jelas, kita tidak bisa mempercayai kata-kata AS. Sebagai salah satu pembuat keputusan di balik pembelian F-35 oleh Denmark, saya menyesalinya," tulis Jarlov di platform X.
"AS tentu saja dapat melumpuhkan pesawat hanya dengan menghentikan pengiriman suku cadang,” paparnya.
“Mereka ingin memperkuat Rusia dan melemahkan Eropa, dan mereka menunjukkan bahwa mereka siap untuk menimbulkan kerugian besar pada sekutu yang damai dan setia seperti Kanada, hanya karena mereka bersikeras untuk tetap eksis sebagai sebuah negara," imbuh dia.
Jarlov juga menyoroti skenario teoritis di mana AS mungkin mencaplok Greenland dari Denmark, dengan mengancam akan menonaktifkan persenjataan Amerika yang digunakan Denmark.
Mantan Menteri Ekonomi Denmark dan Ketua Komite Pertahanan Parlemen saat ini, Rasmus Jarlov, menyatakan penyesalan tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh The EurAsian Times, Kamis (27/3/2025).
Jarlov menekankan kekhawatiran bahwa AS dapat memblokir pengiriman suku cadang F-35, yang mengancam keamanan Denmark, sebagai salah satu alasan sebenarnya dari penyesalannya.
Dia juga khawatir AS mungkin menggunakan posisi itu untuk menekan sekutu-sekutu NATO-nya.
Sebelumnya beredar rumor bahwa AS dapat melumpuhkan jet tempur itu dari jarak jauh dengan “kill switch” yang dipasang secara rahasia pada pesawat tersebut. Namun pemerintah Amerika menepis rumor tersebut.
"Saya tidak tahu apakah ada tombol darurat di F-35 atau tidak. Jelas, kita tidak bisa mempercayai kata-kata AS. Sebagai salah satu pembuat keputusan di balik pembelian F-35 oleh Denmark, saya menyesalinya," tulis Jarlov di platform X.
"AS tentu saja dapat melumpuhkan pesawat hanya dengan menghentikan pengiriman suku cadang,” paparnya.
“Mereka ingin memperkuat Rusia dan melemahkan Eropa, dan mereka menunjukkan bahwa mereka siap untuk menimbulkan kerugian besar pada sekutu yang damai dan setia seperti Kanada, hanya karena mereka bersikeras untuk tetap eksis sebagai sebuah negara," imbuh dia.
Jarlov juga menyoroti skenario teoritis di mana AS mungkin mencaplok Greenland dari Denmark, dengan mengancam akan menonaktifkan persenjataan Amerika yang digunakan Denmark.
Lihat Juga :