Rusia Peringatkan AS Konsekuensi Terus Kirim Senjata ke Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Rusia memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan NATO bahwa mungkin ada "konsekuensi yang tidak dapat diprediksi" jika mereka terus mengirim senjata "sensitif" ke Ukraina . Peringatan itu dikeluarkan saat Moskow bersiap untuk meluncurkan serangan darat besar-besaran di Ukraina timur, sebuah laporan mengatakan Jumat.
Sebelumnya Pemerintahan Joe Biden mengumumkan bahwa bantuan keamanan senilai USD800 juta atau sekitar Rp11,4 triliun akan dikirim ke Ukraina, termasuk artileri, drone pertahanan pesisir, kendaraan lapis baja anti-pesawat dan anti-tank, dan helikopter Mi-17.
Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan sistem pertahanan yang disetujui oleh AS mencerminkan jenis pertempuran yang diperkirakan akan dihadapi Ukraina karena Rusia berfokus pada Ukraina timur.
Pengumuman itu muncul satu bulan setelah Presiden Joe Biden menyetujui paket senjata terpisah senilai USD800 juta untuk Kiev.
Tetapi Moskow mempermasalahkan sistem persenjataan canggih yang dikirimkan AS dan negara-negara NATO kepada Ukraina dan dalam memo diplomatik minggu ini.
Catatan diplomatik dari Moskow diketahui telah dikirim pada Selasa pekan ini. Memo itu berjudul: "Tentang kekhawatiran Rusia dalam konteks pasokan besar-besaran senjata dan peralatan militer ke rezim Kiev."
Memo itu ditulis dalam bahasa Rusia dengan terjemahan yang disediakan dan tiba di Departemen Luar Negeri AS melalui kedutaan AS Rusia.
Hal ini pertama kali dilaporkan oleh Washington Post.
"Kami menyerukan Amerika Serikat dan sekutunya untuk menghentikan militerisasi Ukraina yang tidak bertanggung jawab, yang menyiratkan konsekuensi tak terduga bagi keamanan regional dan internasional,” kata memo diplomatik itu seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (15/4/2022).
Rusia memperingatkan bahwa pengiriman pasokan senjata Amerika dan NATO yang disebut Moskow sebagai sistem senjata "paling sensitif" adalah "menambah bahan bakar" ke situasi di Ukraina dan dapat membawa "konsekuensi yang tidak dapat diprediksi."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali meminta agar lebih banyak bantuan diberikan dari negara-negara sekutu lebih cepat saat Kiev mempersiapkan apa yang para pejabat pertahanan telah peringatkan akan menjadi pertempuran yang lebih brutal di Donbas.
Setelah gagal merebut Ibu Kota Ukraina, Rusia telah memfokuskan kembali upaya perangnya di wilayah timur Luhansk dan Donetsk di mana separatis yang didukung Rusia telah berperang selama delapan tahun terakhir.
Para pejabat pertahanan mengatakan mereka yakin semua pasukan darat Rusia sekarang berada di wilayah Donbas tetapi memperingatkan serangan besar Moskow belum dimulai.
Sebelumnya Pemerintahan Joe Biden mengumumkan bahwa bantuan keamanan senilai USD800 juta atau sekitar Rp11,4 triliun akan dikirim ke Ukraina, termasuk artileri, drone pertahanan pesisir, kendaraan lapis baja anti-pesawat dan anti-tank, dan helikopter Mi-17.
Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan sistem pertahanan yang disetujui oleh AS mencerminkan jenis pertempuran yang diperkirakan akan dihadapi Ukraina karena Rusia berfokus pada Ukraina timur.
Pengumuman itu muncul satu bulan setelah Presiden Joe Biden menyetujui paket senjata terpisah senilai USD800 juta untuk Kiev.
Tetapi Moskow mempermasalahkan sistem persenjataan canggih yang dikirimkan AS dan negara-negara NATO kepada Ukraina dan dalam memo diplomatik minggu ini.
Catatan diplomatik dari Moskow diketahui telah dikirim pada Selasa pekan ini. Memo itu berjudul: "Tentang kekhawatiran Rusia dalam konteks pasokan besar-besaran senjata dan peralatan militer ke rezim Kiev."
Memo itu ditulis dalam bahasa Rusia dengan terjemahan yang disediakan dan tiba di Departemen Luar Negeri AS melalui kedutaan AS Rusia.
Hal ini pertama kali dilaporkan oleh Washington Post.
"Kami menyerukan Amerika Serikat dan sekutunya untuk menghentikan militerisasi Ukraina yang tidak bertanggung jawab, yang menyiratkan konsekuensi tak terduga bagi keamanan regional dan internasional,” kata memo diplomatik itu seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (15/4/2022).
Rusia memperingatkan bahwa pengiriman pasokan senjata Amerika dan NATO yang disebut Moskow sebagai sistem senjata "paling sensitif" adalah "menambah bahan bakar" ke situasi di Ukraina dan dapat membawa "konsekuensi yang tidak dapat diprediksi."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali meminta agar lebih banyak bantuan diberikan dari negara-negara sekutu lebih cepat saat Kiev mempersiapkan apa yang para pejabat pertahanan telah peringatkan akan menjadi pertempuran yang lebih brutal di Donbas.
Setelah gagal merebut Ibu Kota Ukraina, Rusia telah memfokuskan kembali upaya perangnya di wilayah timur Luhansk dan Donetsk di mana separatis yang didukung Rusia telah berperang selama delapan tahun terakhir.
Para pejabat pertahanan mengatakan mereka yakin semua pasukan darat Rusia sekarang berada di wilayah Donbas tetapi memperingatkan serangan besar Moskow belum dimulai.
(ian)