Warga Sipil yang Kembali ke Bucha: Kota Kami Tak Lagi Sama

Minggu, 10 April 2022 - 17:47 WIB
loading...
Warga Sipil yang Kembali ke Bucha: Kota Kami Tak Lagi Sama
Warga Sipil yang Kembali ke Bucha: Kota Kami Tak Lagi Sama. FOTO/Reuters
A A A
BUCHA - Sebelum perang pecah di Ukraina , pekerjaan Bohdan Zubchuk sebagai polisi komunitas adalah berpatroli di jalan-jalan sepi Bucha , di luar Kiev. Ia kerap menangani kejahatan ringan, sambil menanggapi keluhan kecil dari warga.

Kini, ia berjalan menyusuri jalan di mana mayat banyak korban ditemukan setelah pasukan Rusia mundur akhir bulan lalu. Pria berusia 29 tahun itu mengatakan, kampung halamannya dan pekerjaannya tidak akan pernah sama.



"Kami tidak akan pernah melupakan semua yang kami lihat di sini, ini akan tetap bersama kami sepanjang hidup kami," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (10/4/2022).

Kota itu menjadi terkenal di seluruh dunia setelah muncul gambar warga sipil yang tewas di jalan-jalan pekan lalu, yang memicu kecaman internasional.

Sejak orang-orang Rusia pergi, Zubchuk mengatakan, dia dan rekan-rekan polisi komunitasnya telah ditugaskan untuk membantu para penyintas yang trauma dengan segala hal, mulai dari menerima bantuan kemanusiaan hingga memeriksa persenjataan yang tidak meledak di sekitar kota.

Pejabat Ukraina mengatakan, ratusan warga sipil telah ditemukan tewas sejak penarikan Rusia. Wakil walikota Bucha mengatakan, 360 warga sipil tewas selama pendudukan Rusia. Reuters tidak dapat memverifikasi angka-angka itu secara independen.



Rusia, yang berulang kali membantah menargetkan warga sipil sejak invasi 24 Februari ke Ukraina, menyebut tuduhan bahwa pasukan Rusia mengeksekusi warga sipil di Bucha saat mereka menduduki kota itu sebagai "pemalsuan mengerikan" yang bertujuan merendahkan tentara Rusia.

Reuters telah menyaksikan sisa-sisa lima korban di Bucha yang ditembak di kepala. Yang satu tangannya diikat ke belakang. Satu lagi kakinya diikat. Reuters belum dapat secara independen menentukan siapa yang bertanggung jawab.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1115 seconds (0.1#10.140)