Rusia Klaim Ukraina Mungkin Telah Mengeksekusi Tawanan Perang Crimea
loading...
A
A
A
“Dengan melakukan itu, negara pendudukan sangat melanggar ketentuan Konvensi Jenewa sehubungan dengan Perlakuan terhadap Tawanan Perang, khususnya Pasal 26 Konvensi, yang menjamin nutrisi yang cukup bagi tawanan perang,” kata Denisova.
Dia mendesak PBB dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) untuk mempertimbangkan informasi ini dan menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh Rusia.
Beberapa hari terakhir juga terlihat gelombang baru saling tuding atas tuduhan kejahatan perang. Pada hari Sabtu, Ukraina mendistribusikan rekaman grafis dari beberapa mayat tergeletak di jalan-jalan kota pinggiran Bucha barat laut Kiev, mengatakan bahwa mereka dieksekusi oleh pasukan Rusia.
Moskow, yang bersikeras bahwa pihaknya tidak menargetkan warga sipil selama 'operasi' di Ukraina, telah menolak tuduhan itu sebagai provokasi dan operasi false flag oleh Kiev.
Rusia melancarkan serangannya menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada tahun 2014, dan akhirnya mengakui republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali dua wilayah pemberontak dengan paksa.
Barat menanggapi serangan Rusia terhadap Ukraina dengan menjatuhkan sanksi keras terhadap Moskow. Belarusia juga telah dikenai sanksi karena dugaan dukungannya atas tindakan tetangganya.
Dia mendesak PBB dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) untuk mempertimbangkan informasi ini dan menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh Rusia.
Beberapa hari terakhir juga terlihat gelombang baru saling tuding atas tuduhan kejahatan perang. Pada hari Sabtu, Ukraina mendistribusikan rekaman grafis dari beberapa mayat tergeletak di jalan-jalan kota pinggiran Bucha barat laut Kiev, mengatakan bahwa mereka dieksekusi oleh pasukan Rusia.
Moskow, yang bersikeras bahwa pihaknya tidak menargetkan warga sipil selama 'operasi' di Ukraina, telah menolak tuduhan itu sebagai provokasi dan operasi false flag oleh Kiev.
Rusia melancarkan serangannya menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada tahun 2014, dan akhirnya mengakui republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali dua wilayah pemberontak dengan paksa.
Barat menanggapi serangan Rusia terhadap Ukraina dengan menjatuhkan sanksi keras terhadap Moskow. Belarusia juga telah dikenai sanksi karena dugaan dukungannya atas tindakan tetangganya.