PM Polandia Sebut 3 Negara Uni Eropa Ogah Setop Dagang dengan Rusia

Sabtu, 26 Maret 2022 - 05:30 WIB
loading...
PM Polandia Sebut 3...
Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki. Foto/REUTERS
A A A
BRUSSELS - Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki menyebut tiga negara Eropa yang menentang pemblokiran hubungan perdagangan dengan Rusia.

Morawiecki menyebut tiga negara itu justru bertindak sebagai "rem" sehubungan dengan sanksi lebih lanjut pada Rusia terkait serangannya di Ukraina.

“Polandia sangat menekankan perlunya membatasi perdagangan hidrokarbon. Sayangnya, negara-negara besar, seperti Jerman, tetapi juga negara-negara kecil, seperti Austria dan Hongaria, lebih enggan,” papar Morawiecki, dilansir RT.com pada Jumat (26/3/2022).



Dia menambahkan, “Mereka menahan diri untuk menghentikan perdagangan dengan Rusia di sini dan sekarang.”



Pernyataan perdana menteri itu muncul menjelang pembicaraan NATO di Brussels. Dia berharap dapat meyakinkan mereka untuk berbagi sudut pandang Polandia.



Morawiecki mengatakan sikap Polandia terhadap Rusia di tengah serangan di Ukraina tidak berubah, dan negaranya akan mendorong agar sanksi lebih lanjut segera dijatuhkan.

“Mereka yang menunjukkan bahwa sanksi intensif diperlukan di sini dan sekarang adalah benar. Dampak sanksi dalam jangka panjang dan menengah jelas penting, tetapi itu tidak mempengaruhi keputusan Rusia terhadap Ukraina di sini dan sekarang,” ujar dia.

Dia menjelaskan, penting untuk membakukan pendekatan terhadap Rusia di dalam UE dan NATO.

Moskow menyerang negara tetangga pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Rusia telah menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO.

Kiev bersikeras serangan Rusia benar-benar tidak beralasan. Sebagai pembalasan atas serangan Rusia, beberapa negara Barat telah memberlakukan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap organisasi dan individu Rusia.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1537 seconds (0.1#10.140)