Tatanan Global Dibangun Ulang, China dan Rusia Rangkul Taliban
loading...
A
A
A
KABUL - Negara-negara seperti China dan Rusia memperdalam hubungan komersial mereka dengan Taliban meskipun ada keraguan tentang kebijakan kelompok Islam tersebut.
Penilaian itu diungkapkan analis urusan strategis India dan mantan perwira Angkatan Darat Pravin Sawhney, berbicara pada Sputnik, Jumat (25/3/2022).
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengunjungi Kabul pada Kamis dan bertemu dengan para pemimpin Taliban.
Pada hari yang sama, Perwakilan Khusus Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, juga mengadakan pertemuan dengan pimpinan Taliban dan juga mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
“Kami sekarang memiliki situasi di mana dua kekuatan besar berada di pihak yang sama, dan negara-negara barat yang dipimpin oleh AS sangat berbeda,” ujar Pravin Sawhney.
AS dan sekutu Baratnya telah menyatakan membangun hubungan diplomatik dan perdagangan yang normal dengan Taliban bergantung pada kemampuan kelompok itu memenuhi komitmennya, termasuk membentuk kabinet inklusif, menghormati perempuan dan hak asasi manusia (HAM).
Rusia, China dan Pakistan telah mendukung seruan keterlibatan yang lebih besar antara Taliban dan komunitas global.
Penilaian itu diungkapkan analis urusan strategis India dan mantan perwira Angkatan Darat Pravin Sawhney, berbicara pada Sputnik, Jumat (25/3/2022).
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengunjungi Kabul pada Kamis dan bertemu dengan para pemimpin Taliban.
Pada hari yang sama, Perwakilan Khusus Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, juga mengadakan pertemuan dengan pimpinan Taliban dan juga mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
“Kami sekarang memiliki situasi di mana dua kekuatan besar berada di pihak yang sama, dan negara-negara barat yang dipimpin oleh AS sangat berbeda,” ujar Pravin Sawhney.
AS dan sekutu Baratnya telah menyatakan membangun hubungan diplomatik dan perdagangan yang normal dengan Taliban bergantung pada kemampuan kelompok itu memenuhi komitmennya, termasuk membentuk kabinet inklusif, menghormati perempuan dan hak asasi manusia (HAM).
Rusia, China dan Pakistan telah mendukung seruan keterlibatan yang lebih besar antara Taliban dan komunitas global.