Rusia Ungkap 1.351 Tentaranya Tewas, 14.000 Prajurit Ukraina Gugur
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kepala Direktorat Operasi Utama Staf Umum Rusia Sergei Rudskoy mengungkapkan sebanyak 1.351 personel militer Rusia tewas dan 3.825 prajurit terluka sejak operasi di Ukraina dimulai pada 24 Februari
Pernyataan itu diungkapkan Rudskoy, dilansir Sputnik pada Jumat (25/3/2022).
“Angkatan bersenjata Ukraina telah menderita kerugian sebesar 30.000 orang, termasuk 14.000 orang tewas dan 16.000 orang terluka selama periode yang sama,” papar Kepala Direktorat Operasi Utama Rusia.
“Kerugian ini telah mempengaruhi semua 24 kelompok unit darat yang ada sebelum operasi dimulai,” ungkap Rudskoy.
Rudskoy ingat bahwa angkatan bersenjata Ukraina dan formasi Garda Nasional Ukraina terdiri dari 260.200 prajurit sebelum operasi yang dipimpin Rusia dimulai.
“Pasukan Ukraina dalam pertempuran di Donbass melawan milisi Donetsk dan Lugansk telah kehilangan lebih dari 7.000 tentara, terhitung lebih dari seperempat dari total kekuatannya,” ungkap Rudskoy.
Militer Rusia telah mencegah penambahan pasukan ini, dengan mengambil kendali persimpangan kereta api dan jalan-jalan utama.
“Pasokan rudal dan amunisi, bahan bakar dan makanan ke unit-unit tentara Ukraina hampir sepenuhnya dihentikan,” papar dia.
Dia menambahkan, “Sisa persediaan senjata dan bahan bakar di daerah yang relevan dihancurkan dalam serangan.”
“Militer Ukraina tidak lagi mengorganisir pasukan cadangan yang tersedia, dan kerugian dikompensasi oleh pasukan pertahanan teritorial yang tidak memiliki pelatihan yang diperlukan, yang meningkatkan risiko korban yang lebih tinggi,” ujar Rudskoy.
Kepala Direktorat Operasi Utama juga melaporkan 113 tank dan kendaraan lapis baja, serta 138 Javelin dan 67 sistem rudal anti-tank NLAW milik pasukan Ukraina telah ditransfer ke milisi Donetsk dan Lugansk oleh pasukan Rusia.
Lihat Juga: Pemimpin Anggota NATO Ini Curhat ke Putin, Keluhkan Kehadiran Pasukan Korea Utara di Ukraina
Pernyataan itu diungkapkan Rudskoy, dilansir Sputnik pada Jumat (25/3/2022).
“Angkatan bersenjata Ukraina telah menderita kerugian sebesar 30.000 orang, termasuk 14.000 orang tewas dan 16.000 orang terluka selama periode yang sama,” papar Kepala Direktorat Operasi Utama Rusia.
“Kerugian ini telah mempengaruhi semua 24 kelompok unit darat yang ada sebelum operasi dimulai,” ungkap Rudskoy.
Rudskoy ingat bahwa angkatan bersenjata Ukraina dan formasi Garda Nasional Ukraina terdiri dari 260.200 prajurit sebelum operasi yang dipimpin Rusia dimulai.
“Pasukan Ukraina dalam pertempuran di Donbass melawan milisi Donetsk dan Lugansk telah kehilangan lebih dari 7.000 tentara, terhitung lebih dari seperempat dari total kekuatannya,” ungkap Rudskoy.
Militer Rusia telah mencegah penambahan pasukan ini, dengan mengambil kendali persimpangan kereta api dan jalan-jalan utama.
“Pasokan rudal dan amunisi, bahan bakar dan makanan ke unit-unit tentara Ukraina hampir sepenuhnya dihentikan,” papar dia.
Dia menambahkan, “Sisa persediaan senjata dan bahan bakar di daerah yang relevan dihancurkan dalam serangan.”
“Militer Ukraina tidak lagi mengorganisir pasukan cadangan yang tersedia, dan kerugian dikompensasi oleh pasukan pertahanan teritorial yang tidak memiliki pelatihan yang diperlukan, yang meningkatkan risiko korban yang lebih tinggi,” ujar Rudskoy.
Kepala Direktorat Operasi Utama juga melaporkan 113 tank dan kendaraan lapis baja, serta 138 Javelin dan 67 sistem rudal anti-tank NLAW milik pasukan Ukraina telah ditransfer ke milisi Donetsk dan Lugansk oleh pasukan Rusia.
Lihat Juga: Pemimpin Anggota NATO Ini Curhat ke Putin, Keluhkan Kehadiran Pasukan Korea Utara di Ukraina
(sya)