Masih Butuh Gas Moskow, Erdogan Tolak Jatuhkan Sanksi ke Rusia

Jum'at, 25 Maret 2022 - 20:10 WIB
loading...
Masih Butuh Gas Moskow, Erdogan Tolak Jatuhkan Sanksi ke Rusia
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) menolak menjatuhkan sanksi ke Rusia terkait invasinya terhadap Ukraina karena Ankara masih butuh pasokan gas dari Moskow. Foto/REUTERS
A A A
BRUSSELS - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki tidak ikut menjatuhkan sanksi terhadap Rusia terkait invasinya ke Ukraina . Alasannya, Ankara masih butuh pasokan gas alam dari Moskow.

"Tidak ada yang bisa dilakukan," kata Erdogan, Jumat (25/3/2022), yang dikutip NTV dan dilansir Reuters.

Berbicara kepada wartawan dalam penerbangan kembali dari pertemuan puncak NATO di Brussels, Erdogan juga mengatakan Turki tidak dapat menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena ada kerja sama antara kedua negara.

Sebanyak 48 negara dan teritori asing telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia setelah Moskow menginvasi Ukraina sejak 24 Februari. Ke-48 negara itu, termasuk negara-negara NATO dan Uni Eropa.

Kremlin menetapkan 48 negara dan teritori asing yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia sebagai "negara tak bersahabat". Presiden Vladimir Putin mulai membalas dengan mewajibkan "negara tak bersahabat" yang membeli gas Rusia membayar dengan mata uang rubel.



Erdogan mengatakan dia akan mengadakan panggilan telepon terpisah dengan rekan-rekannya dari Ukraina dan Rusia dalam beberapa hari mendatang untuk mengevaluasi KTT NATO.

Turki, yang merupakan anggota NATO, berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam, memiliki hubungan baik dengan keduanya.

Erdogan telah menawarkan untuk menengahi konflik. Meski mendukung Ukraina dan mengkritik Rusia, Ankara menentang sanksi terhadap Moskow.

“Kami membeli hampir setengah dari gas alam yang kami gunakan dari Rusia. Secara terpisah, kami membuat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyy dengan Rusia. Kami tidak bisa mengesampingkan ini,” kata Erdogan.

“Jadi tidak ada yang bisa dilakukan di sini. Kita harus menjaga kepekaan kita terhadap masalah ini. Pertama, saya tidak bisa meninggalkan orang-orang saya di musim dingin yang dingin. Kedua, saya tidak bisa menghentikan industri kami. Ini harus kita pertahankan,” imbuh dia.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1585 seconds (0.1#10.140)