8 Juta Orang Terinfeksi Covid-19, Terbanyak Berada di AS

Rabu, 17 Juni 2020 - 11:54 WIB
loading...
A A A
Sebagian permukiman di Beijing Barat dan Barat Daya telah masuk dalam zona "kuning", termasuk Financial Street, pusat perbankan dan firma keuangan. Wilayah tersebut kini diwajibkan pembatasan pergerakan kendaraan, penyemprotan disinfektan, dan pemeriksaan suhu. Adapun wilayah yang berdekatan dengan Xinfandi masuk dalam zona "merah" sehingga di lockdown.

Pemerintah Beijing telah melakukan pemeriksaan terhadap 76.499 orang, sekitar 59 orang positif Covid-19. Juru Bicara Komisi Kesehatan Beijing, Gao Xiaojun, mengatakan sebanyak 8.950 orang yang telah mengunjungi Xinfandi juga telah diperiksa. Sejauh ini, baru sekitar 6.075 sample yang sudah selesai diuji.

Wabah tersebut menyebabkan pemerintah di daerah lainnya mengimbau warganya agar tidak mengunjungi ibu kota, kecuali darurat. Selain itu, warga yang keluar dari Beijing akan diperiksa dan diisolasi selama 14 hari sebelum diperbolehkan beraktivitas di daerah lain.

Pasien baru juga ditemukan di Provinsi Liaoning dan Hebei. Semuanya diyakini berkaitan dengan wabah baru di Beijing. Begitupun dengan satu pasien baru di Sichuan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku sudah menerima kabar tersebut dari otoritas terkait China.

"Pemeriksaan genetik manusia dan lingkungan sedang berlanjut. WHO berharap hasilnya dapat segera dirilis sedini mungkin," ungkap WHO, dikutip Reuters. "Kami memahami pemeriksaan itu membutuhkan waktu dan percaya China akan merilisnya secepat mungkin setelah analisis laboratorium selesai dan lengkap," tambah WHO. (Baca juga: PMI Tidak Pungut Biaya Apapun untuk Layanan Pelanggan Covid-19)

Ahli epidemiologi mengatakan sample genetik yang diambil dari lapangan menunjukkan wabah di Xinfandi berasal dari Eropa. "Hasil pemeriksaan awal membuktikan virus ini berasal dari luar negeri. Tapi, kami tidak tahu bagaimana virus itu dapat sampai ke pasar Xinfandi," kata Yang Peng.

Selandia Baru melaporkan adanya dua pasien baru. Keduanya memiliki riwayat perjalanan dari Eropa. Saat bersamaan, jumlah kasus korona di seluruh dunia telah mencapai 8 juta orang.

Infeksi baru Covid-19 menjadi kemunduran total bagi Selandia Baru. Sebelumnya, Selandia Baru telah mencabut lockdown. Namun, pengawasan dan pemeriksaan di perbatasan tetap sangat ketat. Apalagi, Selandia Baru merupakan negara pertama yang mendeklarasikan tanpa ada kasus corona baru dan kembali menjadi negara yang normal. (Lihat videonya: Wisata Kebun Teh Puncak Bogor Mulai Dipenuhi Pengunjung)

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern memperingatkan kasus baru mungkin akan muncul lagi karena banyak warga yang baru kembali dari luar negeri. Mereka diizinkan kembali dengan persyaratan khusus.

“Selandia Baru bebas dari pandemic global dan kasus baru sepertinya akan datang ke negara ini,” kata Ardern, dilansir Reuters. “Saya tidak ingin rakyat Selandia Baru percaya bahwa pertarungan ini telah selesai,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2847 seconds (0.1#10.140)