Analis Peringatkan Negara Eropa Timur Ini Mungkin Jadi Target Putin Berikutnya
loading...
A
A
A
Pada saat itu, Blinken menjanjikan dukungan Amerika untuk republik kecil itu, yang beberapa hari sebelumnya mengajukan keanggotaan Uni Eropa (UE) jalur cepat. Tetapi tanpa menjadi anggota UE atau NATO, tidak ada organisasi yang akan membantu secara substansial.
"Blinken mengatakan bahwa AS mendukung Moldova. Bukan berarti mereka akan mendukungnya," kata Bosoni.
Secara kritis, itulah yang membedakan Moldova dari negara-negara bekas Uni Soviet lainnya, seperti negara-negara Baltik macam Lithuania, Latvia dan Estonia, yang semuanya telah menyatakan keprihatinan keamanan nasional di tengah meningkatnya ancaman dari tetangga Rusia mereka. Ketiganya adalah anggota Uni Eropa dan NATO, menunjukkan sekutu akan turun tangan jika terjadi invasi Rusia.
Dan itu membuat Moldova dalam posisi genting jika Rusia menjadikannya target berikutnya.
"Mungkin tidak dalam 48 jam. Mungkin 48 bulan dari sekarang," kata Watts.
Kedutaan Rusia di London dan New York serta Kementerian Luar Negeri Rusia tidak menanggapi permintaan komentar CNBC terkait hal ini.
"Blinken mengatakan bahwa AS mendukung Moldova. Bukan berarti mereka akan mendukungnya," kata Bosoni.
Secara kritis, itulah yang membedakan Moldova dari negara-negara bekas Uni Soviet lainnya, seperti negara-negara Baltik macam Lithuania, Latvia dan Estonia, yang semuanya telah menyatakan keprihatinan keamanan nasional di tengah meningkatnya ancaman dari tetangga Rusia mereka. Ketiganya adalah anggota Uni Eropa dan NATO, menunjukkan sekutu akan turun tangan jika terjadi invasi Rusia.
Dan itu membuat Moldova dalam posisi genting jika Rusia menjadikannya target berikutnya.
"Mungkin tidak dalam 48 jam. Mungkin 48 bulan dari sekarang," kata Watts.
Kedutaan Rusia di London dan New York serta Kementerian Luar Negeri Rusia tidak menanggapi permintaan komentar CNBC terkait hal ini.
(ian)