Analis Peringatkan Negara Eropa Timur Ini Mungkin Jadi Target Putin Berikutnya

Jum'at, 18 Maret 2022 - 14:42 WIB
loading...
Analis Peringatkan...
Analis memperingatkan bahwa Moldova mungkin menjadi target Presiden Rusia Vladimir Putin berikutnya. Foto/CNBC
A A A
WASHINGTON - Para analis memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin mempertimbangkan negara Eropa timur ini sebagai target berikutnya saat perang di Ukraina memasuki minggu ketiga, menghadapi perlawanan keras dan tidak terduga di lapangan.

Negara yang dimaksud adalah Moldova . Negara yang terkurung daratan dan terletak di perbatasan barat Ukraina ini memiliki beberapa kesamaan dengan negara tetangganya itu. Moldova dapat dipandang sebagai lokasi pementasan serangan lanjutan atau mendapati dirinya sendiri rentan terhadap serangan.

"Jika konflik meningkat di luar Ukraina, Moldova adalah salah satu tempat dengan peringkat tertinggi dalam daftar," kata Adriano Bosoni, direktur analisis di perusahaan intelijen RANE, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (18/3/2022).



Moldova, seperti Ukraina, bukan bagian dari Uni Eropa , juga bukan anggota NATO meskipun memiliki ambisi untuk menjadi bagian dari keduanya. Tapi, juga seperti Ukraina, bekas republik Uni Soviet itu adalah rumah bagi populasi separatis pro-Rusia yang cukup besar yang berbasis terutama di negara bagian Transnistria yang memisahkan diri di perbatasan Ukraina.

Diperintah oleh pemimpinnya sendiri yang didukung Kremlin, Transnistria dapat menghadirkan peluang strategis bagi Rusia, yang telah mengumpulkan sekitar 1.500 tentara di daerah tersebut.

Entah Putin dapat mengakuinya sebagai negara merdeka, seperti yang dilakukannya dengan Donetsk dan Luhansk sebelum meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina, atau bisa menjadi titik fokus dari apa yang disebut peristiwa false flag, yang dibuat oleh Rusia untuk sebuah intervensi.

"Bagi saya, sangat menarik bahwa Rusia belum mengakui Transnistria sebagai republik merdeka seperti yang dilakukan terhadap Luhansk dan Donetsk," ujar Bosoni.

"Jika kita melihat Rusia melakukan itu, itu akan menjadi indikasi serius bahwa mereka berpikir untuk membawa konflik ke Moldova," imbuhnya.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2171 seconds (0.1#10.140)