Dendam Lama, 4 Negara ini Diketahui Sangat Membenci Rusia

Kamis, 17 Maret 2022 - 20:37 WIB
loading...
Dendam Lama, 4 Negara...
Dendam lama, 4 negara ini diketahui sangat membenci Rusia. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Rusia dalam sejarahnya selalu memiliki permasalahan dan konflik dengan negara lain. Dalam hal ini, sebelum keruntuhan Uni Soviet, beberapa negara juga pernah terlibat konflik berkepanjangan dengan Uni Soviet dan menimbulkan kenangan pahit yang mendalam.

Walaupun saat ini Uni Soviet sudah runtuh, namun beberapa negara yang pernah berkonflik dengan Uni Soviet, masih menyimpan luka dan dendam yang berakibat pada sikap negara mereka yang tidak suka dengan Rusia.

Dalam langkah menuju perdamaian dunia, negara-negara di dunia selalu diharapkan untuk menghindari konflik bersenjata. Namun, hal tersebut masih sulit terealisasi, karena masih banyak konflik yang terjadi di antara negara-negara dunia saat ini. Dan yang terbaru adalah, invasi Rusia ke Ukraina.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa negara yang membenci Rusia:



1. Ukraina

Negara pertama yang membenci Rusia adalah Ukraina. Perebutan wilayah Krimea oleh Rusia tentu akan selalu diingat oleh Ukraina sebagai kejahatan perang Rusia. Tepatnya pada, 20 Februari 2014, Rusia melancarkan agresi bersenjata terhadap Ukraina untuk merebut wilayah Ukraina, yaitu Semenanjung Krimea.

Dilansir dari laman Ministry of Foreign Affairs of Ukraine, Perebutan wilayah Krimea tersebut diyakini sebagai langkah Rusia untuk menghancurkan kedaulatan dari Ukraina. Agresi Rusia terhadap Rusia untuk merebut Krimea tersebut telah menyebabkan sekitar 9940 orang tewas, dan 23.455 terluka. Selain itu, sekitar 1.584.000 penduduk Krimea dan Donbas harus mengungsi dan meninggalkan rumah mereka.

Konflik Hibrida Rusia dengan Ukraina terus berlanjut sampai beberapa tahun setelahnya. Pada Februari 2021, Rusia sudah berhasil menduduki Krimea dan sebagian besar wilayah Donbas di perbatasan Ukraina Timur.

Yang terbaru, Rusia kembali melakukan invasinya ke Ukraina pada akhir bulan Februari lalu dengan dalih operasi militer khusus.



2. Baltik

Baltik menjadi negara berikutnya yang membenci Rusia. Baltik merupakan kelompok tiga negara berdaulat di Eropa Utara, yaitu Estonia, Latvia, dan Lithuania. Ketiga negara tersebut memiliki sejarah panjang dalam konfliknya bersama Rusia.

Pada era Uni Soviet, Baltik pernah diserang dan diduduki Uni Soviet pada Juni 1940. Hal tersebut terjadi ketika Uni Soviet dan Jerman membuat kesepakatan bahwa negara Baltik (Estonia, Lithuania, dan Latvia) adalah bagian Uni Soviet. Dunia menganggap bahwa itu merupakan agresi, tetapi Uni Soviet berdalih mereka bergabung secara sukarela.

Setelah kejatuhan Uni Soviet, negara Baltik mulai menjadi merdeka dan berdaulat. Mereka berusaha menghapus kenangan buruk dari Uni Soviet. Namun, dalam hal ini sentimen terhadap Rusia masih tersimpan pada masyarakat Baltik yang membuat mereka membencinya.



3. Polandia

Negara selanjutnya yang membenci Rusia adalah Polandia. Perebutan wilayah Semenanjung Krimea oleh Rusia meningkatkan ketegangan antara Polandia dan Rusia. Dalam hal ini, Polandia tau bahwa Rusia sedang membangun kembali pengaruhnya di Eropa Timur dan hal tersebut membuat Polandia merasa terancam.

Meskipun Polandia merupakan salah satu mitra dagang terbesar Rusia dan penyedia surplus terbesar ketujuh Rusia, Polandia tetap tidak bisa menerima perebutan Rusia atas Krimea. Dalam hal ini, Polandia bahkan mendukung sanksi ekonomi dari NATO dan Uni Eropa terhadap Rusia.

Selain itu, Polandia dan Rusia juga sudah terlibat konflik sejak tahun 981 ketika Pangeran Kiev, Vladimir Svytoslavich merebut kota Cherven dari Polandia.



4. Republik Ceko

Republik Ceko menjadi negara berikutnya yang membenci Rusia. Dalam hal ini, kenangan invasi Uni Soviet terhadap Cekoslowakia tidak bisa dilupakan begitu saja bagi masyarakat Ceko.

Uni Soviet pernah menginvasi Cekoslowakia bersama dengan negara pakta warsawa lainnya pada 21 Agustus 1968. Sekitar 250.000 tentara Pakta Warsawa beserta dengan 2.000 tank mulai memasuki Cekoslowakia. Selama invasi tersebut, 137 orang Cekoslowakia tewas dan ratusan lainnya terluka. Alexander Dubcek meminta rakyatnya untuk tidak melawan. Dubcek akhirnya ditangkap dan dibawa ke Moskow bersama beberapa rekannya.

Yang terbaru, Republik Ceko pun turut memberikan sanksi kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina beberapa waktu yang lalu. Sanksi tersebut merupakan dukungan atas sanksi internasional yang diberlakukan untuk Rusia. Dalam hal ini, Perdana Menteri Ceko, Petr Fiala menyatakan bahwa kenangan invasi Uni Soviet masih membekas dan membuat Ceko lebih keras terhadap Rusia.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1501 seconds (0.1#10.140)