Pernah Diancam Dibom Nuklir, Eks Presiden Georgia Anggap Putin Tak Waras

Senin, 14 Maret 2022 - 13:46 WIB
loading...
A A A
Banyak analis menganggap ancaman penggunaan senjata nuklir oleh Putin dalam invasi ke Ukraina ditujukan terhadap NATO dan sekutunya.

Ancaman itu muncul ketika Putin memerintahkan Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Umum Militernya untuk menempatkan pasukan pencegah nuklir dalam layanan siap tempur.

Saakashvili yakin musuh bebuyutannya, Rusia, tidak akan berhasil dalam kampanye militernya di Ukraina dan berekspektaksi itu bisa menjadi "Afghanistan Slavia" -nya.

"Dia tidak akan mencapai tujuan militernya," ujarnya.

"Dia tidak akan berhasil di Ukraina-itu adalah 'Afghanistan Slavia'-nya."

Rusia selama ini berdalih Ukraina bersikeras tidak ingin lagi menjadi negara netral dan bergabung ke NATO. Langkah itu dianggap membahayakan keamanan Moskow.

Namun, Saakashvili meremehkan dalih Moskow tersebut. "Tidak peduli apa yang akan dilakukan Ukraina, Rusia akan menyerang," ujarnya.

Pria berusia 53 tahun itu kembali ke negara asalnya pada awal Oktober tahun lalu untuk mencoba meningkatkan dukungan oposisi menjelang pemilu.

Dia ditangkap dan didakwa menyalahgunakan kekuasaannya atas perannya dalam menekan protes tahun 2007.

Dia telah mencap tuduhan itu bermotivasi politik dan melakukan mogok makan selama 50 hari untuk memprotes perlakuannya di penjara.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1514 seconds (0.1#10.140)