Misteri Rusia Tak Gunakan Jet Tempur Canggih Gempur Ukraina, Ini Jawabannya

Rabu, 02 Maret 2022 - 00:01 WIB
loading...
A A A
Analis militer memilih melalui bukti untuk memahami apa yang terjadi. Apakah rentetan peluru kendali pembuka gagal membuka jalan?

Apakah Rusia memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan pasukannya dengan baik? Apakah ada ketakutan akan friendly fire? Apakah ada cukup amunisi berpemandu canggih?

Apakah itu sesuatu yang lain? Atau semua di atas?

“Langkah selanjutnya yang logis dan diantisipasi secara luas, seperti yang terlihat di hampir setiap konflik militer sejak 1938, adalah agar Pasukan Dirgantara Rusia (VKS) melakukan operasi serangan skala besar untuk menghancurkan Angkatan Udara Ukraina,” kata peneliti lembaga think tank RUSI, Justin Bronk.

“Ini tidak terjadi," ujarnya, seperti dikutip news.com.au, Selasa (1/3/2022).

Sebaliknya, kekuatan luar biasa dari sekitar 300 pesawat tempur Rusia yang ditempatkan di sekitar Ukraina sebagian besar berada di darat. Setidaknya sampai sekarang.

Sebagian besar aktivitas udara di atas Ukraina tetap ambigu. Kedua belah pihak menggunakan pesawat dan helikopter yang sangat mirip.

Pesawat serang darat Su-25 "Frogfoot", khususnya, digunakan oleh Rusia dan Ukraina. Mereka tidak dapat dibedakan dalam foto dan rekaman media sosial yang jauh, yang berarti klaim "kewarganegaraan" harus dicurigai.

Ini adalah masalah yang harus dihadapi oleh pasukan tempur di medan perang.

Sebuah pesawat tempur Su-27 "Flanker" Ukraina ditembak jatuh di atas Kiev pada hari-hari pembukaan perang. Apakah oleh pasukan defensif Ukraina atau oleh pasukan Rusia masih belum jelas.

Namun, tidak seperti perang-perang baru-baru ini di Irak dan Bosnia, kekuatan udara tempur membuat penampilan yang minim. Itu aneh mengingat kebanggaan yang ditampilkan Rusia dalam teknologi udaranya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
7 Fakta Zelensky Korupsi...
7 Fakta Zelensky Korupsi Selama menjadi Presiden Ukraina
6 Percobaan Pembunuhan...
6 Percobaan Pembunuhan Vladimir Putin yang Selalu Gagal
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
6 Makanan yang Sebaiknya...
6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Mudik Lebaran, Bikin Ngantuk
Jokowi Akan Salat Idulfitri...
Jokowi Akan Salat Idulfitri di Dekat Rumah, Tak Jadi di Masjid Istiqlal
Berita Terkini
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
1 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
2 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
3 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
4 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
5 jam yang lalu
Raja Saudi Salman Ikut...
Raja Saudi Salman Ikut Salat Id di Jeddah, MBS di Masjidilharam
6 jam yang lalu
Infografis
Trump Tak Khianati Ukraina...
Trump Tak Khianati Ukraina dalam Perang Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved