Waswas Perang Dunia III, Belarusia Minta Senjata Nuklir pada Rusia
loading...
A
A
A
“Saya bahkan tidak akan menyebutnya perang. Ini adalah konflik. Perang akan berlangsung selama satu-dua hari, tetapi akan ada penggiling daging dalam tiga hari," imbuh dia.
Itu terjadi ketika pembicaraan damai akan diadakan antara Ukraina dan Rusia. Kesepakatan untuk berunding itu dikonfirmasi Presiden Volodymyr Zelensky hari ini.
Di sisi lain, Putin telah memerintahkan kepala pertahanan Rusia untuk menempatkan pasukan nuklir dalam siaga tinggi. Alasannya, sikap negara-negara Barat sudah tidak bersahabat dengan Rusia termasuk menjatuhkan rentetan sanksi yang tidak sah.
Para diplomat dari Keiv dan Moskow akan bertemu “tanpa prasyarat” di dekat Sungai Prypyat di perbatasan Belarusia.
Kantor Presiden Zelensky mengatakan pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko telah mengambil tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pesawat, helikopter, dan rudal yang ditempatkan di wilayah Belarusia tetap berada di darat selama perjalanan, pembicaraan, dan kepulangan delegasi Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pembicaraan itu diadakan setelah percakapan antara Zelensky dan Lukashenko setelah dikhawatirkan Belarusia sedang mempersiapkan pasukannya untuk bergabung dengan invasi Moskow.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, dia berkata: “Hari ini, kami sangat dekat dengan masuknya angkatan bersenjata Belarusia ke dalam perang. Inilah sebabnya mengapa Presiden Zelensky dan Presiden Lukashenko berbicara hari ini."
“Kami harus mempertahankan sayap utara kami dan kami harus meminimalkan ancaman yang datang dari sana," ujarnya.
“Jadi kami setuju untuk mengirim delegasi ke lokasi di perbatasan Ukraina-Belarus dan kami pergi ke sana untuk mendengarkan apa yang dikatakan Rusia.”
Dia mengatakan para diplomat akan bertemu "tanpa kesepakatan awal" tentang apa hasil pembicaraan itu.
Itu terjadi ketika pembicaraan damai akan diadakan antara Ukraina dan Rusia. Kesepakatan untuk berunding itu dikonfirmasi Presiden Volodymyr Zelensky hari ini.
Di sisi lain, Putin telah memerintahkan kepala pertahanan Rusia untuk menempatkan pasukan nuklir dalam siaga tinggi. Alasannya, sikap negara-negara Barat sudah tidak bersahabat dengan Rusia termasuk menjatuhkan rentetan sanksi yang tidak sah.
Para diplomat dari Keiv dan Moskow akan bertemu “tanpa prasyarat” di dekat Sungai Prypyat di perbatasan Belarusia.
Kantor Presiden Zelensky mengatakan pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko telah mengambil tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pesawat, helikopter, dan rudal yang ditempatkan di wilayah Belarusia tetap berada di darat selama perjalanan, pembicaraan, dan kepulangan delegasi Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pembicaraan itu diadakan setelah percakapan antara Zelensky dan Lukashenko setelah dikhawatirkan Belarusia sedang mempersiapkan pasukannya untuk bergabung dengan invasi Moskow.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, dia berkata: “Hari ini, kami sangat dekat dengan masuknya angkatan bersenjata Belarusia ke dalam perang. Inilah sebabnya mengapa Presiden Zelensky dan Presiden Lukashenko berbicara hari ini."
“Kami harus mempertahankan sayap utara kami dan kami harus meminimalkan ancaman yang datang dari sana," ujarnya.
“Jadi kami setuju untuk mengirim delegasi ke lokasi di perbatasan Ukraina-Belarus dan kami pergi ke sana untuk mendengarkan apa yang dikatakan Rusia.”
Dia mengatakan para diplomat akan bertemu "tanpa kesepakatan awal" tentang apa hasil pembicaraan itu.