Kritikus Sebut Partai PM Modi Mencari Suara di Balik Kontroversi Larangan Jilbab

Jum'at, 18 Februari 2022 - 19:09 WIB
loading...
A A A


Larangan sekolah terhadap penggunaan jilbab telah memicu protes oleh beberapa siswa dan orang tua Muslim di sekitar Karnataka pada awal bulan ini. Aksi ini kemudian di balas oleh mahasiswa Hindu yang mengenakan selendang berwarna jingga, yang biasanya dikenakan oleh umat Hindu.

Tidak ada kekerasan tetapi ketegangan seperti itu menjadi isu panas di India, di mana Muslim menyumbang sekitar 13% dari 1,35 miliar penduduk negara itu. India telah mengalami beberapa kerusuhan Hindu-Muslim yang mematikan sejak kemerdekaan pada tahun 1947, tetapi hampir tidak ada kerusuhan di selatan.

Juru bicara BJP Karnataka Ganesh Karnik menyalahkan kelompok Muslim karena mencari apa yang disebutnya identitas berbeda dengan bersikeras mengenakan jilbab di kelas, dan mengatakan perselisihan itu dapat menyatukan umat Hindu.

"Mereka melihat setiap masalah sebagai korban," kata Karnik.

"Kalau mereka mengambil sikap, masyarakat Hindu juga akan mengambil sikap. Anak perempuan dan laki-laki muda kita akan terganggu (berpikir) mengapa mereka diberi hak istimewa?" imbuhnya.



Dia mengatakan BJP yakin akan mempertahankan kekuasaan dalam pemilihan negara bagian Karnataka tahun depan dan kemudian berkembang lebih jauh di wilayah tersebut.

"Kami memperluas, kami akan memerintah lebih banyak negara bagian selatan. Jika tidak hari ini, besok, jika tidak besok, lusa," sumbar Karnik.

Di negara bagian Uttar Pradesh di utara, rumah bagi lebih dari 200 juta orang dan pemimpin politik nasional, perselisihan yang telah berlangsung lama antara umat Hindu dan Muslim mengenai situs keagamaan telah menjadi isu sentral dalam pemilihan negara bagian yang sedang berlangsung di mana BJP Modi sedang berusaha untuk mempertahankan kekuasaannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1056 seconds (0.1#10.140)