Gantung Patung, Aktivis Hindu Larang Warga India Rayakan Hari Valentine
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Sekelompok aktivis Hindu menggantung patung St Valentine dan membakar kartu ucapan di Agra, lokasi Monumen Taj Mahal di negara bagian Uttar Pradesh, India. Aksi itu dilakukan untuk mengancam pasangan yang berencana merayakan Hari Valentine atau "Hari Cinta".
Beberapa kelompok Hindu ingin 14 Februari didedikasikan untuk tentara India yang tewas dalam tugas. Empat puluh tentara India tewas dalam serangan bom bunuh diri di distrik Pulwama, Kashmir, pada 14 Februari 2019.
Meneriakkan "Jai Shri Ram" (Kemenangan bagi Dewa Rama), puluhan aktivis nasionalis Hindu yang mengenakan safron menyerukan larangan mutlak perayaan Hari Valentine karena mereka percaya itu menyebarkan kecabulan di masyarakat dan melanggar etos budaya Hindu India.
"Kami menangkap orang ini bernama Valentine (menunjukkan patung mengenakan jeans dan kaos) dari jalan tadi malam. Kami menggantung orang ini sampai mati," ujar salah satu aktivis Hindu saat menggelar protes di Agra.
Di kota teknologi Hyderabad, negara bagian Karnataka, aktivis Hindu berkumpul di pasar dan membakar patung dan kartu ucapan Hari Valentine.
Kelompok Hindu mengklaim Hari Valentine adalah produk dari "budaya busuk" yang mendorong tampilan kasih sayang di depan umum.
"Para pekerja kami akan menggerebek taman-taman di seluruh negeri dan jika mereka menemukan pasangan, mereka akan melakukan ritual pernikahan mereka saat itu juga," ujar seorang aktivis.
Aktivis Hindu lainnya juga telah mengeluarkan peringatan serupa di Delhi, Patna, dan Bengaluru.
Hari Valentine telah menarik banyak minat dalam dekade terakhir, tetapi banyak orang India masih menganggap menunjukkan kasih sayang di depan umum sebagai tabu sosial.
Beberapa kelompok Hindu ingin 14 Februari didedikasikan untuk tentara India yang tewas dalam tugas. Empat puluh tentara India tewas dalam serangan bom bunuh diri di distrik Pulwama, Kashmir, pada 14 Februari 2019.
Meneriakkan "Jai Shri Ram" (Kemenangan bagi Dewa Rama), puluhan aktivis nasionalis Hindu yang mengenakan safron menyerukan larangan mutlak perayaan Hari Valentine karena mereka percaya itu menyebarkan kecabulan di masyarakat dan melanggar etos budaya Hindu India.
"Kami menangkap orang ini bernama Valentine (menunjukkan patung mengenakan jeans dan kaos) dari jalan tadi malam. Kami menggantung orang ini sampai mati," ujar salah satu aktivis Hindu saat menggelar protes di Agra.
Di kota teknologi Hyderabad, negara bagian Karnataka, aktivis Hindu berkumpul di pasar dan membakar patung dan kartu ucapan Hari Valentine.
Kelompok Hindu mengklaim Hari Valentine adalah produk dari "budaya busuk" yang mendorong tampilan kasih sayang di depan umum.
"Para pekerja kami akan menggerebek taman-taman di seluruh negeri dan jika mereka menemukan pasangan, mereka akan melakukan ritual pernikahan mereka saat itu juga," ujar seorang aktivis.
Aktivis Hindu lainnya juga telah mengeluarkan peringatan serupa di Delhi, Patna, dan Bengaluru.
Hari Valentine telah menarik banyak minat dalam dekade terakhir, tetapi banyak orang India masih menganggap menunjukkan kasih sayang di depan umum sebagai tabu sosial.
(sya)