Isu Invasi Rusia Kian Kencang, Pemerintah Ukraina Minta Warganya Tetap Tenang
loading...
A
A
A
KIEV - Pemerintah Ukraina mendesak warganya untuk tetap tenang dan menghindari kepanikan terkait kekhawatiran Rusia akan menyerang. Imbauan ini disampaikan pada Sabtu (12/2/2022) waktu setempat.
Seruan ini datang sehari setelah Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Eropa meminta warganya untuk segera meninggalkan Ukraina. Hal ini disebabkan meningkatnya ancaman bahaya serangan skala penuh pasukan Rusia yang mengepung bekas negara Soviet itu.
"Saat ini, sangat penting untuk tetap tenang, untuk berkonsolidasi di dalam negeri, untuk menghindari tindakan destabilisasi dan mereka yang menabur kepanikan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Ukraina, seperti dilansir Kiev Post.
Baru-baru ini, AS mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Mereka menyatakan dan memperingatkan bahwa Rusia bisa menyerang Ukraina kapan saja.
Beberapa media di AS menyebut, invasi bisa dimulai tak lama setelah Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menyimpulkan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Moskow, pada Selasa.
Pernyataan AS ini membuat khawatir pemerintah Ukraina. Mereka takut itu akan melukai moral publik dan merusak ekonomi negara yang saat ini sedang berjuang, dengan menghambat aktivitas bisnis.
Kemenlu Ukraina menyatakan, Angkatan Bersenjata Ukraina terus menerus memantau situasi. Mereka juga siap untuk menghadang setiap pelanggaran terhadap integritas teritorial dan kedaulatan negara.
"Para diplomat Ukraina terus berhubungan dengan semua mitra utamanya, dengan cepat menerima informasi yang diperlukan untuk mempersiapkan tanggapan yang tepat waktu," lanjut pernyataan Kemenlu Ukraina.
Seruan ini datang sehari setelah Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Eropa meminta warganya untuk segera meninggalkan Ukraina. Hal ini disebabkan meningkatnya ancaman bahaya serangan skala penuh pasukan Rusia yang mengepung bekas negara Soviet itu.
"Saat ini, sangat penting untuk tetap tenang, untuk berkonsolidasi di dalam negeri, untuk menghindari tindakan destabilisasi dan mereka yang menabur kepanikan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Ukraina, seperti dilansir Kiev Post.
Baru-baru ini, AS mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Mereka menyatakan dan memperingatkan bahwa Rusia bisa menyerang Ukraina kapan saja.
Beberapa media di AS menyebut, invasi bisa dimulai tak lama setelah Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menyimpulkan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Moskow, pada Selasa.
Pernyataan AS ini membuat khawatir pemerintah Ukraina. Mereka takut itu akan melukai moral publik dan merusak ekonomi negara yang saat ini sedang berjuang, dengan menghambat aktivitas bisnis.
Kemenlu Ukraina menyatakan, Angkatan Bersenjata Ukraina terus menerus memantau situasi. Mereka juga siap untuk menghadang setiap pelanggaran terhadap integritas teritorial dan kedaulatan negara.
"Para diplomat Ukraina terus berhubungan dengan semua mitra utamanya, dengan cepat menerima informasi yang diperlukan untuk mempersiapkan tanggapan yang tepat waktu," lanjut pernyataan Kemenlu Ukraina.