Rusia Tangkap Tersangka Pembunuhan Jenderal Igor Kirillov, Ini Sosoknya
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pihak berwenang Rusia mengumumkan telah menangkap tersangka pembunuhan jenderal senior Igor Kirillov dan asistennya di Moskow. Tersangka tersebut adalah pria berusia 29 tahun asal Uzbekistan.
Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi, berada di luar blok perumahan pada Selasa pagi ketika sebuah alat peledak yang disembunyikan di skuter listrik diledakkan dari jarak jauh.
Komite Investigasi Rusia mengatakan tersangka—yang belum disebutkan namanya secara resmi—telah mengakui bahwa dia direkrut oleh dinas khusus Ukraina.
Komite itu tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya. Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah mengeklaim berada di balik pembunuhan jenderal tersebut, kata seorang sumber kepada BBC pada hari Selasa.
Sumber Ukraina mengatakan Kirillov (54) adalah target yang sah dan menuduhnya telah melakukan kejahatan perang.
Pada hari Senin, sehari sebelum pembunuhan, Ukraina mendakwa jenderal Rusia tersebut secara in absentia, dengan mengatakan bahwa dia bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia terlarang secara massal. Moskow membantah tuduhan tersebut.
Kremlin mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kematian Kirillov, menurut laporan kantor berita milik pemerintah Rusia, TASS.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Komite Investigasi Rusia mengatakan bahwa pria yang ditahan—lahir tahun 1995—adalah warga negara Uzbekistan.
"Dia diduga melakukan tindakan teroris dan bahwa selama interogasi, dia menjelaskan bahwa dia direkrut oleh dinas khusus Ukraina," kata komite tersebut, yang dilansir BBC, Kamis (19/12/2024).
Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi, berada di luar blok perumahan pada Selasa pagi ketika sebuah alat peledak yang disembunyikan di skuter listrik diledakkan dari jarak jauh.
Komite Investigasi Rusia mengatakan tersangka—yang belum disebutkan namanya secara resmi—telah mengakui bahwa dia direkrut oleh dinas khusus Ukraina.
Komite itu tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya. Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah mengeklaim berada di balik pembunuhan jenderal tersebut, kata seorang sumber kepada BBC pada hari Selasa.
Sumber Ukraina mengatakan Kirillov (54) adalah target yang sah dan menuduhnya telah melakukan kejahatan perang.
Pada hari Senin, sehari sebelum pembunuhan, Ukraina mendakwa jenderal Rusia tersebut secara in absentia, dengan mengatakan bahwa dia bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia terlarang secara massal. Moskow membantah tuduhan tersebut.
Kremlin mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kematian Kirillov, menurut laporan kantor berita milik pemerintah Rusia, TASS.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Komite Investigasi Rusia mengatakan bahwa pria yang ditahan—lahir tahun 1995—adalah warga negara Uzbekistan.
"Dia diduga melakukan tindakan teroris dan bahwa selama interogasi, dia menjelaskan bahwa dia direkrut oleh dinas khusus Ukraina," kata komite tersebut, yang dilansir BBC, Kamis (19/12/2024).