Australia dan Selandia Baru Desak Warganya di Ukraina untuk Pergi
loading...
A
A
A
MELBOURNE - Warga negara Australia di Ukraina harus meninggalkan negara itu sesegera mungkin karena situasi di sana semakin berbahaya. Demikian diungkapkan Perdana Menteri Scott Morrison, Sabtu (12/2/2022).
"Saran kami jelas, ini adalah situasi berbahaya. Anda harus berusaha keluar dari Ukraina," kata Morrison dalam sebuah pengarahan, seperti dikutip dari Reuters.
Sama seperti Australia, Kementerian Luar Negeri Selandia Baru juga mendesak semua warganya di Ukraina untuk segera pergi sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
"Aotearoa Selandia Baru tidak memiliki perwakilan diplomatik di Ukraina dan oleh karena itu kemampuan pemerintah untuk memberikan bantuan konsuler kepada warga Selandia Baru di Ukraina sangat terbatas," kata Kementerian Luar Negeri Selandia Baru dalam sebuah pernyataan.
"Situasi keamanan di Ukraina dapat berubah dalam waktu singkat dan warga Selandia Baru tidak boleh bergantung pada dukungan dengan evakuasi dalam keadaan seperti ini," lanjut pernyataan tersebut.
Peringatan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, yang meninggalkan Australia pada Sabtu, mengatakan bahwa Rusia dapat melancarkan invasi ke Ukraina kapan saja dan AS serta negara-negara lain mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina.
Hingga kini ketegangan di Ukraina terus meningkat. Pihak Barat menuduh Rusia telah menumpuk pasukan di dekat perbatasan Ukraina dan siap melakukan invasi dalam waktu dekat. Sementara Rusia membantah berniat untuk melakukan invasi ke Ukraina.
"Saran kami jelas, ini adalah situasi berbahaya. Anda harus berusaha keluar dari Ukraina," kata Morrison dalam sebuah pengarahan, seperti dikutip dari Reuters.
Sama seperti Australia, Kementerian Luar Negeri Selandia Baru juga mendesak semua warganya di Ukraina untuk segera pergi sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
"Aotearoa Selandia Baru tidak memiliki perwakilan diplomatik di Ukraina dan oleh karena itu kemampuan pemerintah untuk memberikan bantuan konsuler kepada warga Selandia Baru di Ukraina sangat terbatas," kata Kementerian Luar Negeri Selandia Baru dalam sebuah pernyataan.
"Situasi keamanan di Ukraina dapat berubah dalam waktu singkat dan warga Selandia Baru tidak boleh bergantung pada dukungan dengan evakuasi dalam keadaan seperti ini," lanjut pernyataan tersebut.
Peringatan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, yang meninggalkan Australia pada Sabtu, mengatakan bahwa Rusia dapat melancarkan invasi ke Ukraina kapan saja dan AS serta negara-negara lain mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina.
Hingga kini ketegangan di Ukraina terus meningkat. Pihak Barat menuduh Rusia telah menumpuk pasukan di dekat perbatasan Ukraina dan siap melakukan invasi dalam waktu dekat. Sementara Rusia membantah berniat untuk melakukan invasi ke Ukraina.
(esn)