Pasukan AS Tiba di Polandia, Rusia Kirim Pesawat Pengebom ke Belarus

Minggu, 06 Februari 2022 - 14:17 WIB
loading...
Pasukan AS Tiba di Polandia, Rusia Kirim Pesawat Pengebom ke Belarus
Pesawat pembom Rusia Tu-22M3. Foto/YouTube
A A A
WASHINGTON - Rusia mengirim dua pesawat pembom jarak jauh berkemampuan nuklir untuk berpatroli di Belarusia barat, sekutuMoskow dan tetangga Ukraina di utara, ketika pasukan Amerika Serikat (AS) pertama tiba di Polandia .

Pembom Tu-22M3 Rusia didampingi oleh jet tempur Su-30SM dari angkatan udara Rusia serta Belarusia berlatih selama empat jam dalam misi ketiga dari jenisnya pada bulan lalu.

Belarusia telah tumbuh semakin dekat dengan Rusia sejak Barat memberlakukan sanksi terhadap negara itu setelah pemilihan umum 2020, yang secara luas dianggap curang, dan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa damai.

Pada hari Sabtu, Presiden Belarus Alexander Lukashenko memuji aliansi keamanan yang dipimpin Rusia, dengan mengatakan aliansi itu menunjukkan kemampuannya menyebar dengan cepat ketika mengirim pasukan ke Kazakhstan bulan lalu untuk menghentikan protes harga bahan bakar yang berubah menjadi kekerasan.



"Sementara mereka (NATO) masih bersiap-siap untuk mengirim beberapa pasukan ke sini, kami sudah berdiri di Selat Inggris, dan mereka mengetahuinya," katanya merujuk pada sekutu Barat, dalam sebuah wawancara di TV pemerintah Rusia seperti dikutip dari VOA, Minggu (6/2/2022).

Lukashenko, bagaimanapun, menganggap remeh ancaman perang di Ukraina.

"Tidak ada seorang pun di sana untuk melawan kita," ujarnya.

Pasukan AS tiba di pangkalan militer Rzeszow di tenggara Polandia, dekat perbatasannya dengan Ukraina, setelah Presiden AS Joe Biden pada Rabu memerintahkan pengerahan 1.700 tentara di sana. Sekitar 4.000 tentara AS telah ditempatkan di Polandia secara bergilir sejak 2017.

"Seperti yang diumumkan, elemen pertama dari kelompok pertempuran brigade dari Divisi Lintas Udara ke-82 Angkatan Darat Amerika Serikat telah tiba di Polandia," kata seorang juru bicara militer Polandia.



Biden juga memerintahkan pasukan AS ke Rumania dan Jerman, meningkatkan jumlah total pasukan tambahan menjadi hampir 3.000.

Sumber Angkatan Darat AS sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 1.700 anggota militer AS, terutama dari Divisi Lintas Udara ke-82, akan dikerahkan dari Fort Bragg, Carolina Utara, ke Polandia dalam beberapa hari ke depan.

Sedangkan kontingen pertama tambahan pasukan AS tiba di Jerman pada hari Jumat. Pasukan AS dari Korps Lintas Udara ke-18 tiba di Wiesbaden, Jerman, menurut Komando Eropa militer AS, yang menambahkan bahwa mereka akan mendirikan markas di Jerman untuk mendukung 1.700 pasukan terjun payung yang telah diperintahkan untuk dikerahkan ke Polandia.

AS menempatkan 8.500 tentara AS lainnya dalam siaga tinggi pada Januari untuk dikerahkan ke Eropa jika perlu. Mereka tetap waspada dan menteri pertahanan NATO diperkirakan akan membahas penambahan lebih banyak bala bantuan pada pertemuan mereka berikutnya pada 16-17 Februari.



Menurut laporan New York Times, sementara pasukan Rusia yang berkumpul di sepanjang perbatasan belum siap untuk melancarkan invasi total ke Ukraina, bagian dari pasukannya tampaknya berada dalam tahap akhir kesiapan untuk aksi militer jika Kremlin memerintahkannya.

Moskow telah mengirim 10.000 tentara tambahan ke wilayah itu, kata Times, di samping ribuan tentara yang sudah dikerahkan ke daerah itu.

Sementara itu minggu depan, dua pemimpin Eropa terkemuka dijadwalkan melakukan perjalanan ke Ibu Kota Rusia dan Ukraina untuk berbicara dengan rekan-rekan mereka tentang langkah-langkah diplomatik guna meredakan ketegangan yang berkembang seputar potensi invasi Moskow ke Ukraina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan di Moskow pada Senin dan Kiev pada Selasa. Minggu berikutnya, Olaf Scholz dari Jerman akan mengunjungi Kiev pada 14 Februari dan Moskow pada 15 Februari.

Macron berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan kepala NATO Jens Stoltenberg pada hari Sabtu. Dalam percakapan terpisah, masing-masing setuju dengan Macron tentang perlunya terus bekerja untuk menemukan melalui dialog jalan menuju de-eskalasi dan NATO harus tetap bersatu dalam menghadapi agresi Rusia.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1080 seconds (0.1#10.140)