Redam Ketegangan, Macron Bakal Sambangi Rusia dan Ukraina Minggu Depan
loading...
A
A
A
PARIS - Para pemimpin dunia Barat terus berusaha untuk menghindari konflik besar dengan Rusia terkait Ukraina . Setelah sebelumnya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melakukan upaya diplomatik, kini gilian Presiden Prancis Emmanuel Macron .
Kantor kepresidenan Prancis mengatakanEmmanuel Macron akan bertemu dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin di Moskow pada 7 Februari dan pemimpin Ukraina pada 8 Februari untuk membahas situasi di perbatasan kedua negara. Itu dilakukan saat
Dikutip dari Reuters, Jumat (4/2/2022), Macron mengatakan bahwa menemukan jalan dialog menuju penurunan ketegangan di Ukraina adalah prioritas, bahkan ketika Amerika Serikat (AS) mengatakan akan mengirim 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania ketika Rusia mengumpulkan pasukan di dekat Ukraina.
Macron sebelumnya telah mengadakan panggilan telepon terpisah dengan pemimpin Rusia dan Ukraina pada hari Kamis waktu setempat untuk mencoba membuat kemajuan mengenai status wilayah Donbass sebagai bagian dari upaya untuk meredakan ketegangan, kata kantor Macron dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu juga mengatakan Macron telah menggarisbawahi kepada Vladimir Putin dari Rusia dan Volodymyr Zelensky dari Ukraina tentang pentingnya membahas kondisi untuk mencapai keseimbangan strategis di Eropa yang akan memungkinkan pengurangan ketegangan di lapangan dan menjamin keamanan di benua itu.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sudah telah mempercepat upaya diplomatiknya untuk mencegah pertumpahan darah dengan mengunjungi Ukraina dan berbicara via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Upaya terbaru yang dilakukan oleh pemimpin Barat meredam ketegangan di perbatasan Ukraina ini muncul saat AS mengatakan Rusia telah menyiapkan operasi False Flag sebagai alasan untuk menyerang Ukraina.
AS mengatakan Rusia telah merumuskan beberapa opsi sebagai alasan untuk menyerang Ukraina, termasuk potensi penggunaan video propaganda yang menunjukkan serangan bertahap, ketika Kremlin mengutuk pengerahan pasukan Amerika di wilayah tersebut.
Kantor kepresidenan Prancis mengatakanEmmanuel Macron akan bertemu dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin di Moskow pada 7 Februari dan pemimpin Ukraina pada 8 Februari untuk membahas situasi di perbatasan kedua negara. Itu dilakukan saat
Dikutip dari Reuters, Jumat (4/2/2022), Macron mengatakan bahwa menemukan jalan dialog menuju penurunan ketegangan di Ukraina adalah prioritas, bahkan ketika Amerika Serikat (AS) mengatakan akan mengirim 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania ketika Rusia mengumpulkan pasukan di dekat Ukraina.
Macron sebelumnya telah mengadakan panggilan telepon terpisah dengan pemimpin Rusia dan Ukraina pada hari Kamis waktu setempat untuk mencoba membuat kemajuan mengenai status wilayah Donbass sebagai bagian dari upaya untuk meredakan ketegangan, kata kantor Macron dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu juga mengatakan Macron telah menggarisbawahi kepada Vladimir Putin dari Rusia dan Volodymyr Zelensky dari Ukraina tentang pentingnya membahas kondisi untuk mencapai keseimbangan strategis di Eropa yang akan memungkinkan pengurangan ketegangan di lapangan dan menjamin keamanan di benua itu.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sudah telah mempercepat upaya diplomatiknya untuk mencegah pertumpahan darah dengan mengunjungi Ukraina dan berbicara via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Upaya terbaru yang dilakukan oleh pemimpin Barat meredam ketegangan di perbatasan Ukraina ini muncul saat AS mengatakan Rusia telah menyiapkan operasi False Flag sebagai alasan untuk menyerang Ukraina.
AS mengatakan Rusia telah merumuskan beberapa opsi sebagai alasan untuk menyerang Ukraina, termasuk potensi penggunaan video propaganda yang menunjukkan serangan bertahap, ketika Kremlin mengutuk pengerahan pasukan Amerika di wilayah tersebut.
(ian)