Pejabat AS: China Dapat Mendorong Moskow Kurangi Krisis Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pejabat Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) mengatakan pernyataan bersama Rusia-China mencerminkan pendekatan yang diambil kedua negara selama beberapa waktu untuk bekerja sama lebih erat.
Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS Daniel Kritenbrink mengatakan China memiliki kesempatan untuk mendorong Rusia mengurangi ketegangan mengenai situasi dengan Ukraina.
Menurut dia, itulah yang diharapkan masyarakat internasional dari sejumlah kekuatan dunia yang bertanggung jawab.
"Pertemuan itu seharusnya memberi China kesempatan mendorong Rusia melakukan diplomasi dan de-eskalasi di Ukraina, itulah yang diharapkan dunia dari kekuatan yang bertanggung jawab," papar Kritenbrink pada Jumat (4/2/2022), sehubungan dengan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping pada hari sebelumnya.
"Saya pikir adil untuk mengatakan pertemuan antara Presiden (Rusia Vladimir) Putin dan Presiden (China) Xi (Jinping) dan pernyataan bersama Rusia-China mencerminkan pendekatan yang telah diambil kedua negara selama beberapa waktu, terutama untuk bergerak lebih dekat bersama-sama," papar pejabat Departemen Luar Negeri Daniel Kritenbrink selama briefing telepon pada Jumat.
Dalam pernyataan bersama pada hari sebelumnya, Rusia dan China mengatakan mereka menentang perluasan lebih lanjut dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Kedua negara meminta aliansi meninggalkan pendekatan Perang Dingin yang bermuatan ideologis.
Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS Daniel Kritenbrink mengatakan China memiliki kesempatan untuk mendorong Rusia mengurangi ketegangan mengenai situasi dengan Ukraina.
Menurut dia, itulah yang diharapkan masyarakat internasional dari sejumlah kekuatan dunia yang bertanggung jawab.
"Pertemuan itu seharusnya memberi China kesempatan mendorong Rusia melakukan diplomasi dan de-eskalasi di Ukraina, itulah yang diharapkan dunia dari kekuatan yang bertanggung jawab," papar Kritenbrink pada Jumat (4/2/2022), sehubungan dengan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping pada hari sebelumnya.
"Saya pikir adil untuk mengatakan pertemuan antara Presiden (Rusia Vladimir) Putin dan Presiden (China) Xi (Jinping) dan pernyataan bersama Rusia-China mencerminkan pendekatan yang telah diambil kedua negara selama beberapa waktu, terutama untuk bergerak lebih dekat bersama-sama," papar pejabat Departemen Luar Negeri Daniel Kritenbrink selama briefing telepon pada Jumat.
Dalam pernyataan bersama pada hari sebelumnya, Rusia dan China mengatakan mereka menentang perluasan lebih lanjut dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Kedua negara meminta aliansi meninggalkan pendekatan Perang Dingin yang bermuatan ideologis.
(sya)