Warga Kota Suriah Shock Saat Tahu Tetangganya Pentolan ISIS
loading...
A
A
A
Daerah itu, kantong terakhir yang secara aktif menentang pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad, adalah rumah bagi lebih dari tiga juta orang.
Abu Ali, seorang pengungsi Suriah yang tinggal di dekatnya yang menolak memberikan nama lengkapnya karena alasan keamanan, mengatakan AS memberikan pesan untuk meyakinkan warga.
Dia mendengar pasukan Amerika berkata: "'Jangan khawatir. Kami hanya datang ke rumah ini... untuk membebaskanmu dari teroris'".
Warga Atmeh kaget mendengar tetangga mereka di rumah sederhana berlantai dua yang dikelilingi pohon zaitun itu ternyata adalah pemimpin ISIS. Salah satu pria paling dicari di dunia, dia tinggal di sana bersama keluarga dan saudara perempuannya.
Bahkan pemiliknya, Mohamed al-Sheikh, bingung dengan berita itu. Dia pikir dia telah menyewakan rumah itu kepada seorang sopir taksi.
Al-Sheikh mengatakan Qurashi telah menyewa rumah itu sekitar setahun yang lalu. Dia tinggal di lantai dasar bersama istri dan tiga anaknya. Kakak perempuannya dan putrinya tinggal di lantai pertama.
"Pria ini tinggal di sini (di rumah) selama 11 bulan. Saya tidak melihat sesuatu yang aneh tentang dia," kata Al-Sheikh.
"Dia akan membayar saya sewa dan pergi," imbuhnya.
Terakhir kali dia melihat penyewanya, al-Sheikh mengatakan dia sedang memetik buah zaitun di dekat rumah. Qurashi membawakannya secangkir kopi dan duduk untuk mengobrol.
Abu Ali, seorang pengungsi Suriah yang tinggal di dekatnya yang menolak memberikan nama lengkapnya karena alasan keamanan, mengatakan AS memberikan pesan untuk meyakinkan warga.
Dia mendengar pasukan Amerika berkata: "'Jangan khawatir. Kami hanya datang ke rumah ini... untuk membebaskanmu dari teroris'".
Warga Atmeh kaget mendengar tetangga mereka di rumah sederhana berlantai dua yang dikelilingi pohon zaitun itu ternyata adalah pemimpin ISIS. Salah satu pria paling dicari di dunia, dia tinggal di sana bersama keluarga dan saudara perempuannya.
Bahkan pemiliknya, Mohamed al-Sheikh, bingung dengan berita itu. Dia pikir dia telah menyewakan rumah itu kepada seorang sopir taksi.
Al-Sheikh mengatakan Qurashi telah menyewa rumah itu sekitar setahun yang lalu. Dia tinggal di lantai dasar bersama istri dan tiga anaknya. Kakak perempuannya dan putrinya tinggal di lantai pertama.
"Pria ini tinggal di sini (di rumah) selama 11 bulan. Saya tidak melihat sesuatu yang aneh tentang dia," kata Al-Sheikh.
"Dia akan membayar saya sewa dan pergi," imbuhnya.
Terakhir kali dia melihat penyewanya, al-Sheikh mengatakan dia sedang memetik buah zaitun di dekat rumah. Qurashi membawakannya secangkir kopi dan duduk untuk mengobrol.