Intervensi Arab Saudi pada Perang Yaman, Lawan Ancaman Houthi
loading...
A
A
A
RIYADH - Yaman adalah negara di Jazirah Arab yang menjadi tempat perang yang berkepanjangan. Pada 2014, perang pecah di negara tersebut.
Awalnya, perang ini adalah perang saudara antara pasukan pemerintah Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi dan kelompok pemberontak Houthi.
Dalam perkembangannya, pasukan pemerintah Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi mendapat dukungan dari Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi. Sedangkan pasukan pemberontak Houthi mendapat dukungan dari Iran.
Pasukan Houthi telah mengambil alih ibu kota Yaman, Sanaa, yang kemudian diikuti oleh pengambilalihan pemerintahan.
Pasukan Houthi telah menetapkan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi sebagai tahanan rumah yang berujung pada pengunduran diri.
Pasukan Houthi pun melakukan aksi yang tidak terkontrol. Adanya pasukan Houthi di Provinsi Sa’ada yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi menjadi ancaman keamanan bagi kerajaan itu.
Bahkan pasukan Houthi telah melakukan pergerakan hingga ke teritorial Arab Saudi. Hal ini yang membuat Arab Saudi membangun kekuatan militer.
Awalnya, perang ini adalah perang saudara antara pasukan pemerintah Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi dan kelompok pemberontak Houthi.
Dalam perkembangannya, pasukan pemerintah Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi mendapat dukungan dari Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi. Sedangkan pasukan pemberontak Houthi mendapat dukungan dari Iran.
Pasukan Houthi telah mengambil alih ibu kota Yaman, Sanaa, yang kemudian diikuti oleh pengambilalihan pemerintahan.
Pasukan Houthi telah menetapkan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi sebagai tahanan rumah yang berujung pada pengunduran diri.
Pasukan Houthi pun melakukan aksi yang tidak terkontrol. Adanya pasukan Houthi di Provinsi Sa’ada yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi menjadi ancaman keamanan bagi kerajaan itu.
Bahkan pasukan Houthi telah melakukan pergerakan hingga ke teritorial Arab Saudi. Hal ini yang membuat Arab Saudi membangun kekuatan militer.