Rudal-rudal Rusia Dikirim ke Belarusia, Termasuk S-400 Triumph
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia memindahkan dua divisi sistem pertahanan udara S-400 Triumph yang dirancang untuk menjatuhkan pesawat tempur musuh, ke negara tetangga Belarusia.
Pengiriman rudal ini untuk mengambil bagian dalam latihan militer, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada Jumat (21/1/2022).
“Dua divisi dari kompleks rudal S-400 ‘Triumph’ permukaan-ke-udara … telah menyelesaikan perjalanan mereka ke stasiun pemuatan di Khabarovsk Krai, di Timur Jauh Rusia. Roket sekarang akan diangkut di sepanjang jalur kereta api ke Belarusia,” ungkap Kemhan Rusia.
Menurut laporan itu, begitu rudal tiba di lokasi latihan militer, pasukan Rusia akan memperkuat posisinya sebagai bagian dari pelatihan pertahanan.
Pengembangan sistem S-400 dimulai pada akhir 1980-an, dan rudal mulai beroperasi pada 2007. Rusia juga telah menjualnya ke negara-negara lain termasuk China dan Turki.
Pada November, para pejabat Rusia mengumumkan roket-roket itu dikirim ke India.
Analis internasional telah menggambarkan S-400 sebagai “bisa dibilang sistem rudal permukaan-ke-udara strategis terbaik yang beroperasi saat ini.”
Penjualan sistem rudal Rusia itu telah ditolak secara agresif oleh Amerika Serikat (AS).
Moskow sebelumnya telah mengumumkan bahwa tentaranya akan melakukan latihan bersama dengan pasukan Belarusia pada Februari, sebagai bagian dari pemeriksaan kemampuan kedua negara untuk mengoordinasikan aksi militer bersama.
Mereka akan mengadakan latihan Union Resolve dari 10-20 Februari. “Sebelum itu, kedua militer akan berlatih penempatan kembali pasukan dan membentuk gugus tugas dalam waktu singkat ke arah yang berbahaya,” papar Oleg Voinov, pejabat senior militer Belarusia.
Voinov juga menyatakan salah satu tujuan dari latihan tersebut adalah untuk berlatih “memperkuat perbatasan negara.”
Pekan ini, Departemen Luar Negeri AS memperingatkan latihan yang akan datang bisa menjadi tanda bahwa Rusia sedang merencanakan invasi ke Ukraina.
Seorang pejabat mengatakan, “Kami sangat waspada terhadap semua yang dilakukan Rusia. Fakta bahwa kita melihat pergerakan pasukan ke Belarusia jelas memberi Rusia pendekatan lain jika mereka memutuskan mengambil tindakan militer lebih lanjut terhadap Ukraina.”
Kremlin telah membantah bahwa mereka memiliki niat untuk menyerang negara tetangganya itu.
Pengiriman rudal ini untuk mengambil bagian dalam latihan militer, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada Jumat (21/1/2022).
“Dua divisi dari kompleks rudal S-400 ‘Triumph’ permukaan-ke-udara … telah menyelesaikan perjalanan mereka ke stasiun pemuatan di Khabarovsk Krai, di Timur Jauh Rusia. Roket sekarang akan diangkut di sepanjang jalur kereta api ke Belarusia,” ungkap Kemhan Rusia.
Menurut laporan itu, begitu rudal tiba di lokasi latihan militer, pasukan Rusia akan memperkuat posisinya sebagai bagian dari pelatihan pertahanan.
Pengembangan sistem S-400 dimulai pada akhir 1980-an, dan rudal mulai beroperasi pada 2007. Rusia juga telah menjualnya ke negara-negara lain termasuk China dan Turki.
Pada November, para pejabat Rusia mengumumkan roket-roket itu dikirim ke India.
Analis internasional telah menggambarkan S-400 sebagai “bisa dibilang sistem rudal permukaan-ke-udara strategis terbaik yang beroperasi saat ini.”
Penjualan sistem rudal Rusia itu telah ditolak secara agresif oleh Amerika Serikat (AS).
Moskow sebelumnya telah mengumumkan bahwa tentaranya akan melakukan latihan bersama dengan pasukan Belarusia pada Februari, sebagai bagian dari pemeriksaan kemampuan kedua negara untuk mengoordinasikan aksi militer bersama.
Mereka akan mengadakan latihan Union Resolve dari 10-20 Februari. “Sebelum itu, kedua militer akan berlatih penempatan kembali pasukan dan membentuk gugus tugas dalam waktu singkat ke arah yang berbahaya,” papar Oleg Voinov, pejabat senior militer Belarusia.
Voinov juga menyatakan salah satu tujuan dari latihan tersebut adalah untuk berlatih “memperkuat perbatasan negara.”
Pekan ini, Departemen Luar Negeri AS memperingatkan latihan yang akan datang bisa menjadi tanda bahwa Rusia sedang merencanakan invasi ke Ukraina.
Seorang pejabat mengatakan, “Kami sangat waspada terhadap semua yang dilakukan Rusia. Fakta bahwa kita melihat pergerakan pasukan ke Belarusia jelas memberi Rusia pendekatan lain jika mereka memutuskan mengambil tindakan militer lebih lanjut terhadap Ukraina.”
Kremlin telah membantah bahwa mereka memiliki niat untuk menyerang negara tetangganya itu.
(sya)