Terus Memanas, Inggris Kirim Pasukan Elit dan Ribuan Senjata Anti-Tank ke Ukraina

Jum'at, 21 Januari 2022 - 20:34 WIB
loading...
Terus Memanas, Inggris...
Sebuah pesawat kargo militer C-17 Inggris membongkar senjata anti-tank di Ukraina. Foto/Sky News
A A A
LONDON - Inggris dilaporkan mengirimkan pasukan elitnya dan ribuan senjata ke Ukraina di tengah kekhawatiran akan invasi yang dilakukan oleh Rusia . Ini adalah perkembangan terbaru dari ketegangan yang ditimbulkan penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.

Sky News melaporkan sekitar 30 tentara elit Inggris telah tiba di Ukraina untuk membantu melatih angkatan bersenjata negara itu pada senjata anti-tank baru yang diberikan oleh Inggris.

"Anggota Resimen Ranger - bagian dari Brigade Operasi Khusus yang baru dibentuk - terbang dengan pesawat militer yang juga menerbangkan total sekitar 2.000 peluncur rudal anti-tank ke negara itu selama minggu ini," seperti dikutip dari Sky News, Jumat (21/1/2022).

"Pesawat pengintai Inggris juga telah terlihat sebagai bagian dari peningkatan dukungan yang tenang tetapi penting untuk militer Ukraina oleh Inggris," sambung laporan itu.

Dalam laporannya, Sky News mengutip perangkat lunak open source yang melacak penerbangan telah memperlihatkan pesawat angkut C-17 milik Angkatan Udara Inggris terbang bolak-balik ke Ukraina.



Menurut Sky News "beberapa" penerbangan telah dilakukan sejak Senin lalu.

The Daily Mail pertama kali melaporkan bahwa Inggris telah mengirim 2.000 peluncur rudal anti-tank dalam pengangkutan udara dan angka ini dianggap akurat.

George Allison, dari Jurnal Pertahanan Inggris, sebuah situs web yang berfokus pada berita pertahanan, memposting di Twitter selang waktu penerbangan, yang katanya dimulai pada hari Senin.

Inggris diduga telah mengirimkan Next Generation Light Anti-Tank Weapon, (NLAW), yang digambarkan oleh pabrikannya sebagai sistem rudal tentara tunggal pertama yang dengan cepat melumpuhkan Tank Tempur Utama hanya dalam satu tembakan dengan menyerangnya dari atas.

Pergerakan pengiriman senjata ini terjadi setelah Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengumumkan kepada parlemen pada hari Senin bahwa Inggris akan meningkatkan dukungan militernya ke Ukraina, yang juga termasuk peningkatan personel militer Inggris di lapangan sebagai pelatih.



"Kami telah mengambil keputusan untuk memasok Ukraina dengan sistem senjata ringan, anti-kendaraan lapis baja, dan pertahanan," katanya.

"Sejumlah kecil personel Inggris juga akan memberikan pelatihan tahap awal untuk waktu yang singkat, dalam rangka Operasi Orbital, sebelum kemudian kembali ke Inggris," ia menambahkan.

Operasi Orbital adalah nama misi pelatihan Inggris di Ukraina yang didirikan pada 2015 setelah aneksasi Rusia atas Crimea tahun sebelumnya dan memberikan dukungan terhadap pemberontakan di timur negara itu.

"Biar saya perjelas: dukungan ini untuk kemampuan senjata jarak pendek, dan jelas pertahanan; mereka bukan senjata strategis dan tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia," ujar Wallace.

"Mereka akan digunakan untuk membela diri dan personel Inggris yang memberikan pelatihan tahap awal akan kembali ke Inggris setelah menyelesaikannya," tukasnya.



Tetapi Rusia memandang langkah itu dengan curiga.

"Sangat jelas bahwa pengiriman senjata mematikan Inggris ke Ukraina hanya akan memicu krisis," kata Kedutaan Besar Rusia untuk Inggris dalam postingannya di Twitter.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1084 seconds (0.1#10.140)