Hotel Terapung Dhaka, Penjaga Impian Kaum Miskin Bangladesh
loading...
A
A
A
DHAKA - Banyak penduduk Dhaka belum pernah mendengar tentang hotel perahu di kota itu. Namun bagi para pedagang dan pengunjung ibukota Bangladesh dari daerah lain, penginapan terapung itu bukan nama yang asing.
Hotel terapung itu selama beberapa dekade menyediakan pilihan akomodasi yang murah.
Penginapan perahu di tepi Sungai Buriganga itu mulai muncul pada paruh pertama abad ke-20, di era pemerintahan kolonial Inggris.
Hotel murah itu menyediakan akomodasi bagi para pedagang miskin dari daerah pedesaan yang tiba di Dhaka untuk mencari pekerjaan.
Kapal dua lantai yang ditambatkan di sepanjang tepi sungai di pinggiran barat daya kota itu adalah pilihan yang paling hemat biaya bagi pengunjung, dengan harga terendah hanya USD50 sen (Rp7.000) per malam.
Pemilik Hotel Faridpur, Mohammed Mostofa Mia, mengatakan kepada Arab News pada Selasa (18/1/2022) bahwa penginapan itu muncul ketika komunikasi jalan di negara itu terbatas, dan sungai adalah rute utama ke Dhaka.
Hotel terapung itu selama beberapa dekade menyediakan pilihan akomodasi yang murah.
Penginapan perahu di tepi Sungai Buriganga itu mulai muncul pada paruh pertama abad ke-20, di era pemerintahan kolonial Inggris.
Hotel murah itu menyediakan akomodasi bagi para pedagang miskin dari daerah pedesaan yang tiba di Dhaka untuk mencari pekerjaan.
Kapal dua lantai yang ditambatkan di sepanjang tepi sungai di pinggiran barat daya kota itu adalah pilihan yang paling hemat biaya bagi pengunjung, dengan harga terendah hanya USD50 sen (Rp7.000) per malam.
Pemilik Hotel Faridpur, Mohammed Mostofa Mia, mengatakan kepada Arab News pada Selasa (18/1/2022) bahwa penginapan itu muncul ketika komunikasi jalan di negara itu terbatas, dan sungai adalah rute utama ke Dhaka.