Cegah Penyebaran COVID-19, 2.000 Ekor Hamster Bakal Dimusnahkan
loading...
A
A
A
HONG KONG - Pihak berwenang Hong Kong telah memberitahukan toko-toko hewan peliharaan dan pemilih untuk menyerahkan sekitar 2.000 hamster untuk disuntik mati . Hong Kong juga untuk sementara menangguhkan impor hewan kecil setelah menemukan bukti untuk pertama kalinya kemungkinan penularan COVID-19 dari hewan ke manusia di Hong Kong.
Pemberitahuan itu dikeluarkan setelah 11 sampel yang diambil dari hamster kembal positif dan dua infeksi terhadap manusia muncul, satu dikonfirmasi dan satu positif awal, terkait dengan toko hewan peliharaan di Causeway Bay.
Seorang penjaga toko sebelumnya didiagnosis sebagai suspek infeksi Delta pertama yang tidak dapat dilacak di kota itu dalam lebih dari tiga bulan.
Pihak berwenang mengatakan hewan-hewan itu akan diuji sebelum disuntik mati.
Direktur Pertanian, Perikanan dan Konservasi Hong Kong, Dr Leung Si-fai, mengumumkan bahwa semua pemilik yang telah membeli hamster sejak 22 Desember harus menyerahkan hewan tersebut.
“Kami telah menilai risiko kelompok ini relatif tinggi dan karena itu membuat keputusan berdasarkan kebutuhan kesehatan masyarakat,” kata Leung.
“Kami menghimbau semua pemilik hewan peliharaan untuk memperhatikan kebersihan yang ketat saat menangani hewan peliharaan dan kandang mereka. Jangan mencium atau meninggalkan mereka di jalanan,” imbaunya.
"Pemilik harus membawa hewan peliharaan mereka ke dokter hewan jika mereka menemukan kelainan kesehatan atau mereka dapat menghubungi departemen untuk bantuan," tambahnya seperti dilansir dari South China Morning Post, Selasa (18/1/2022).
Infeksi varian Delta pertama kali di Hong Kong dilaporkan pada hari Minggu dan melibatkan seorang wanita berusia 23 tahun yang bekerja di toko hewan peliharaan Little Boss.
Sebuah sumber sebelumnya mengatakan bukti saat ini menunjukkan itu bisa menjadi penularan virus Corona pertama dari hewan ke manusia di Hong Kong.
“Pengurutan genom (dilakukan pada sampel virus pekerja) menemukan bahwa jenis genom adalah yang beredar di Eropa dan Pakistan,” kata sumber itu.
“Ada kemungkinan (infeksi) melalui hamster yang diimpor dari Belanda, yang juga memiliki tipe genom itu (ditemukan pada pekerja)," ungkapnya.
“Itulah mengapa kemungkinan besar penularan kali ini adalah dari hewan ke manusia,” ujarnya.
Hingga Senin, jumlah keseluruhan kasus COVID-19 di kota itu mencapai 13.048 kasus, dengan 213 kematian.
Pemberitahuan itu dikeluarkan setelah 11 sampel yang diambil dari hamster kembal positif dan dua infeksi terhadap manusia muncul, satu dikonfirmasi dan satu positif awal, terkait dengan toko hewan peliharaan di Causeway Bay.
Seorang penjaga toko sebelumnya didiagnosis sebagai suspek infeksi Delta pertama yang tidak dapat dilacak di kota itu dalam lebih dari tiga bulan.
Pihak berwenang mengatakan hewan-hewan itu akan diuji sebelum disuntik mati.
Direktur Pertanian, Perikanan dan Konservasi Hong Kong, Dr Leung Si-fai, mengumumkan bahwa semua pemilik yang telah membeli hamster sejak 22 Desember harus menyerahkan hewan tersebut.
“Kami telah menilai risiko kelompok ini relatif tinggi dan karena itu membuat keputusan berdasarkan kebutuhan kesehatan masyarakat,” kata Leung.
“Kami menghimbau semua pemilik hewan peliharaan untuk memperhatikan kebersihan yang ketat saat menangani hewan peliharaan dan kandang mereka. Jangan mencium atau meninggalkan mereka di jalanan,” imbaunya.
"Pemilik harus membawa hewan peliharaan mereka ke dokter hewan jika mereka menemukan kelainan kesehatan atau mereka dapat menghubungi departemen untuk bantuan," tambahnya seperti dilansir dari South China Morning Post, Selasa (18/1/2022).
Infeksi varian Delta pertama kali di Hong Kong dilaporkan pada hari Minggu dan melibatkan seorang wanita berusia 23 tahun yang bekerja di toko hewan peliharaan Little Boss.
Sebuah sumber sebelumnya mengatakan bukti saat ini menunjukkan itu bisa menjadi penularan virus Corona pertama dari hewan ke manusia di Hong Kong.
“Pengurutan genom (dilakukan pada sampel virus pekerja) menemukan bahwa jenis genom adalah yang beredar di Eropa dan Pakistan,” kata sumber itu.
“Ada kemungkinan (infeksi) melalui hamster yang diimpor dari Belanda, yang juga memiliki tipe genom itu (ditemukan pada pekerja)," ungkapnya.
“Itulah mengapa kemungkinan besar penularan kali ini adalah dari hewan ke manusia,” ujarnya.
Hingga Senin, jumlah keseluruhan kasus COVID-19 di kota itu mencapai 13.048 kasus, dengan 213 kematian.
(ian)