Pria AS Mengaku Penisnya Menciut Setelah Terinfeksi COVID-19

Jum'at, 14 Januari 2022 - 14:11 WIB
loading...
Pria AS Mengaku Penisnya Menciut Setelah Terinfeksi COVID-19
Pria AS mengaku penisnya menciut setelah terinfeksi COVID-19. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Seorang pria asal Amerika Serikat (AS) mengklaim penisnya menyusut sekitar 4 cm setelah terinveksi COVID-19 . Kondisi tersebut membuat pria yang tidak ingin disebutkan namanya itu kehilangan kepercayaan diri di tempat tidur.

Pria itu membagikan ceritanya di podcast "How to Do It". Ia mengaku bahwa sebelum dia jatuh sakit karena COVID-19, ukuran penisnya berada di atas rata-rata.

"Sekarang saya telah kehilangan sekitar satu setengah inci dan menjadi jelas kurang dari rata-rata. Ini tampaknya karena kerusakan pembuluh darah, dan dokter saya tampaknya berpikir itu mungkin permanen," keluhnya.



“Seharusnya itu tidak terlalu penting, tetapi itu berdampak besar pada kepercayaan diri saya pada kemampuan saya di tempat tidur,” imbuhnya seperti dilansir dari Sputnik, Jumat (14/1/2022).

Ketakutan pria itu rupanya bukan hal yang aneh, seperti yang dikatakan ahli urologi bahwa fenomena "COVID dick" itu nyata, karena penis bisa mengecil akibat kerusakan pembuluh darah.

"Memang benar bahwa memiliki disfungsi ereksi menyebabkan pemendekan," kata Ashley Winter, ahli urologi AS dengan sistem perawatan kesehatan Kaiser Permanente California, kepada podcast itu.



"Anda memiliki periode waktu di mana penis tidak meregang dengan sendirinya, di mana tidak ada [...] memasukkan semua darah penuh ke dalamnya, dan itu dapat menyebabkan jaringan parut pada penis dan pemendekan penis ," terangnya.

Menurut penelitian tentang gejala virus Corona dan efek jangka panjangnya yang dilakukan oleh University College London, sekitar lima persen pria mengalami penurunan ukuran testis/penis, sementara sekitar lima belas persen mengalami kehilangan ereksi.

Bagaimanapun, beberapa ahli farmasi percaya bahwa penurunan ukuran dapat diobati dengan obat yang sama yang digunakan untuk mengobati kelumpuhan yang tidak diinginkan, termasuk Viagra.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2645 seconds (0.1#10.140)