Sadisnya Perang Antar Pemberontak Kolombia, Warga Diseret dari Rumah dan Dieksekusi

Selasa, 04 Januari 2022 - 19:56 WIB
loading...
Sadisnya Perang Antar Pemberontak Kolombia, Warga Diseret dari Rumah dan Dieksekusi
Sadisnya perang antar pemberontak Kolombia, warga diseret dari rumah dan dieksekusi. Foto/Ilustrasi
A A A
BOGOTA - Dua kelompok pemberontak yang menolak proses perdamaian di Kolombia terlibat bentrokan bersenjata di daerah pedesaan di negara bagian Arauca. Setidaknya 23 orang tewas dalam bentrokan berdarah itu.

Menurut ombudsman hak asasi manusia negara itu, puluhan orang harus meninggalkan rumah mereka karena pertempuran itu. Kelompok pemberontak kecil dan organisasi perdagangan narkoba diduga memperebutkan berbagai aspek, termasuk rute penyelundupan dan ladang koka.

Tentara Pembebasan Nasional (ELN) termasuk di antara kelompok-kelompok pertempuran ini, dengan tentara nasional Kolombia mengatakan kepada wartawan bahwa mereka berjuang untuk mendominasi perdagangan narkoba negara bagian melawan mantan anggota Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC).



Di antara pertempuran untuk superioritas ini, warga biasa dibiarkan dalam baku tembak. Banyak warga diseret keluar dari rumah mereka selama pertempuran dan kemudian dieksekusi tanpa alasan.

Menurut petugas hak asasi manusia Juan Carlos Villate, 50 orang dilaporkan hilang selama pertempuran. Arauca telah menjadi negara bagian terkenal di Kolombia karena kedekatannya dengan tetangga Kolombia, Venezuela. Ratusan pengungsi mulai meninggalkan Venezuela dan menetap di Arauca untuk menghindari pertempuran.

Villate adalah seorang perwira di kota Tame seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (4/1/2022).

Divisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kolombia telah berbicara tentang pertempuran itu dan akan terus memantau situasi saat itu terjadi.



Pembunuhan itu menandai kemunduran bagi pemerintah Kolombia, yang mampu menurunkan tingkat pembunuhan di sebagian besar negara itu menyusul kesepakatan damai 2016 dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)