Prancis Jadi Negara ke-6 yang Catatkan Lebih dari 10 Juta Kasus Covid
loading...
A
A
A
PARIS - Prancis menjadi negara keenam di dunia yang melaporkan lebih dari 10 juta infeksi Covid-19 sejak pecahnya pandemi Corona. Prancis bergabung dengan Amerika Serikat (AS), India, Brasil, Inggris, dan Rusia yang sudah lebih dulu memiliki 10 juta kasus.
Seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (1/1/2022), Otoritas Kesehatan Prancis melaporkan 219.126 kasus baru yang dikonfirmasi dalam periode 24 jam. Pada hari keempat berturut-turut negara itu telah mencatat lebih dari 200.000 kasus.
Angka hari Sabtu adalah yang tertinggi kedua setelah rekor 232.200 pada hari Jumat, ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan beberapa pekan ke depan kondisi akan sulit.
Dalam pidato Malam Tahun Barunya, Macron tidak menyebutkan perlunya tindakan kesehatan yang lebih ketat daripada yang telah diumumkan. Namun, ia menambahkan bahwa pemerintah harus menahan diri untuk membatasi lebih jauh kebebasan individu.
Tetapi pemerintah mengatakan sebelumnya pada hari Sabtu, bahwa mulai awal pekan depan, mengenakan masker di ruang publik akan menjadi kewajiban bagi anak-anak berusia 6 tahun ke atas. Berita itu muncul hanya beberapa hari sebelum sekolah dibuka kembali, setelah liburan musim dingin.
Sebelumnya, Prancis juga telah menetapkan kewajiban mengenakan masker, bahkan di luar ruangan menjadi hal yang wajib dilakukan. Langkah ini perlu diambil untuk menekan laju penularan varian Omicron.
"Saya tidak akan menyebut Omicron sebagai gelombang lagi, saya akan menyebutnya gelombang pasang," kata Menteri Kesehatan Prancis, Olivier VĂ©ran kepada anggota parlemen.
VĂ©ran mengatakan bahwa pada tingkat saat ini, dua orang di Prancis dinyatakan positif Covid-19 setiap detik. Ia juga mencatat bahwa situasi di rumah sakit mengkhawatirkan.
Kewajiban itu berlaku untuk semua orang, kecuali mereka yang berada di dalam kendaraan, pengendara sepeda, pengguna transportasi roda dua seperti skuter dan mereka yang berolahraga, kata markas besar kepolisian Paris dalam sebuah pernyataan.
Seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (1/1/2022), Otoritas Kesehatan Prancis melaporkan 219.126 kasus baru yang dikonfirmasi dalam periode 24 jam. Pada hari keempat berturut-turut negara itu telah mencatat lebih dari 200.000 kasus.
Angka hari Sabtu adalah yang tertinggi kedua setelah rekor 232.200 pada hari Jumat, ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan beberapa pekan ke depan kondisi akan sulit.
Dalam pidato Malam Tahun Barunya, Macron tidak menyebutkan perlunya tindakan kesehatan yang lebih ketat daripada yang telah diumumkan. Namun, ia menambahkan bahwa pemerintah harus menahan diri untuk membatasi lebih jauh kebebasan individu.
Tetapi pemerintah mengatakan sebelumnya pada hari Sabtu, bahwa mulai awal pekan depan, mengenakan masker di ruang publik akan menjadi kewajiban bagi anak-anak berusia 6 tahun ke atas. Berita itu muncul hanya beberapa hari sebelum sekolah dibuka kembali, setelah liburan musim dingin.
Sebelumnya, Prancis juga telah menetapkan kewajiban mengenakan masker, bahkan di luar ruangan menjadi hal yang wajib dilakukan. Langkah ini perlu diambil untuk menekan laju penularan varian Omicron.
"Saya tidak akan menyebut Omicron sebagai gelombang lagi, saya akan menyebutnya gelombang pasang," kata Menteri Kesehatan Prancis, Olivier VĂ©ran kepada anggota parlemen.
VĂ©ran mengatakan bahwa pada tingkat saat ini, dua orang di Prancis dinyatakan positif Covid-19 setiap detik. Ia juga mencatat bahwa situasi di rumah sakit mengkhawatirkan.
Kewajiban itu berlaku untuk semua orang, kecuali mereka yang berada di dalam kendaraan, pengendara sepeda, pengguna transportasi roda dua seperti skuter dan mereka yang berolahraga, kata markas besar kepolisian Paris dalam sebuah pernyataan.
(esn)