Kirim Pesan Tahun Baru untuk Xi, Putin Buat Prediksi Olimpiade

Sabtu, 01 Januari 2022 - 01:25 WIB
loading...
Kirim Pesan Tahun Baru...
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Presiden China Xi Jinping. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Dalam telegram yang dikeluarkan untuk sejumlah pemimpin dunia, Kremlin mengatakan Rusia dan China telah "berinteraksi dengan sangat produktif" meskipun ada banyak "kesulitan" pandemi.

Pengumuman pada Jumat (31/12/2021) tersebut tercermin pada "indikator rekor dalam perdagangan" sebagai hasil dari dialog politik antara kedua negara berdasarkan hubungan ilmiah dan teknis yang telah lama terjalin dan inovasi bersama.

Putin tidak akan diizinkan menghadiri Olimpiade Musim Dingin di China pada Februari sebagai bagian dari sanksi Badan Anti-Doping Dunia terhadap Rusia yang melarang para pejabat pemerintah dan perwakilan Rusia menghadiri acara-acara besar.



Aturan itu bisa dibatalkan, jika kepala negara dari negara tuan rumah acara telah mengeluarkan undangan untuk hadir.



Sementara negara-negara termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris melakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade, Presiden China Xi Jinping telah mengundang Putin untuk berada di sana.



Menegaskan kembali penerimaannya atas tawaran itu, Putin mengatakan, "Saya tidak ragu bahwa teman-teman China kami akan memastikan keberhasilan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin. Saya menantikan pertemuan kami pada upacara pembukaan festival olahraga ini."

Ketika awalnya diumumkan pada September bahwa Putin akan "dengan senang hati" menghadiri Olimpiade, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan harapannya adalah pertemuan puncak langsung antara kedua pemimpin.

Pengumuman Kremlin terbaru mencatat bahwa keduanya telah membahas isu-isu regional dan internasional utama bersama-sama.

Dikatakan juga bahwa satu tahun kerja sama dalam bidang budaya dan olahraga antara Rusia dan China "akan dilaksanakan dengan dedikasi penuh".

Gedung Putih mengkonfirmasi pada awal Desember bahwa mereka tidak akan mengirim pejabat ke Olimpiade China sebagai sikap menentang "genosida yang sedang berlangsung dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang".

Pemerintahan Biden telah memperjelas penentangannya terhadap dugaan pelanggaran hak asasi manusia di China yang secara luas dianggap mencakup penahanan sekitar satu juta Muslim Uighur.

Putin berbicara kepada Biden dalam pesannya kepada para pemimpin, dengan mengatakan dia yakin kedua pihak "dapat bergerak maju dan membangun dialog Rusia-Amerika yang efektif berdasarkan saling menghormati dan mempertimbangkan kepentingan nasional masing-masing."
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2091 seconds (0.1#10.140)