Menlu China: Beijing Tidak Takut Konfrontasi dengan AS
loading...
A
A
A
BEIJING - Hubungan antara China dan Amerika Serikat (AS) terjun bebas dalam beberapa tahun terakhir. AS menuding China melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim Uighur , memboikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin dan menuding China bertanggung jawab atas pandemi COVID-19 .
Menyikapi panasnya hubungan kedua negara, Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi mengatakan Beijing tidak akan menghindar dari konfrontasi dengan Washington jika itu terjadi. Meski begitu, ia tetap menyerukan kerja sama yang saling menguntungkan dan dialog yang saling menghormati.
Dalam pidatonya di Simposium Situasi Internasional dan Diplomasi China 2021, Wang Yi menggarisbawahi bahwa berbagai ketidaksepakatan antara Beijing dan Washington berasal dari salah penilaian strategis pihak yang terakhir disebut.
Menurut Wang Yi, beberapa orang di AS tidak mau mengakui bahwa negara lain memiliki hak untuk berkembang dan setuju bahwa kedua negara dapat mencapai hasil yang saling menguntungkan serta sebaliknya berusaha untuk menekan Beijing.
"Jika ada konfrontasi, maka (China) tidak akan takut, dan akan berjuang sampai akhir," katanya.
"Dialog boleh, tapi harus setara, kerja sama boleh, tapi harus saling menguntungkan," ia menambahkan seperti dilansir dari Sputnik, Selasa (21/12/2021).
Wang Yi melanjutkan dengan menekankan bahwa kerja sama akan menguntungkan keduanya, sementara pertempuran akan merugikan keduanya. Dia mengakhiri pernyataannya dengan mengomentari hubungan China-Amerika, mengungkapkan harapan bahwa Washington akan memenuhi komitmennya, memenangkan kepercayaan dari orang lain, dan bekerja dengan China untuk mengeksplorasi koeksistensi damai kedua negara besar.
Menurut diplomat tinggi China itu, kedua negara harus mendapatkan kembali niat awal mereka untuk mencairkan es dan mencari konsensus.
Menyikapi panasnya hubungan kedua negara, Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi mengatakan Beijing tidak akan menghindar dari konfrontasi dengan Washington jika itu terjadi. Meski begitu, ia tetap menyerukan kerja sama yang saling menguntungkan dan dialog yang saling menghormati.
Dalam pidatonya di Simposium Situasi Internasional dan Diplomasi China 2021, Wang Yi menggarisbawahi bahwa berbagai ketidaksepakatan antara Beijing dan Washington berasal dari salah penilaian strategis pihak yang terakhir disebut.
Menurut Wang Yi, beberapa orang di AS tidak mau mengakui bahwa negara lain memiliki hak untuk berkembang dan setuju bahwa kedua negara dapat mencapai hasil yang saling menguntungkan serta sebaliknya berusaha untuk menekan Beijing.
"Jika ada konfrontasi, maka (China) tidak akan takut, dan akan berjuang sampai akhir," katanya.
"Dialog boleh, tapi harus setara, kerja sama boleh, tapi harus saling menguntungkan," ia menambahkan seperti dilansir dari Sputnik, Selasa (21/12/2021).
Wang Yi melanjutkan dengan menekankan bahwa kerja sama akan menguntungkan keduanya, sementara pertempuran akan merugikan keduanya. Dia mengakhiri pernyataannya dengan mengomentari hubungan China-Amerika, mengungkapkan harapan bahwa Washington akan memenuhi komitmennya, memenangkan kepercayaan dari orang lain, dan bekerja dengan China untuk mengeksplorasi koeksistensi damai kedua negara besar.
Menurut diplomat tinggi China itu, kedua negara harus mendapatkan kembali niat awal mereka untuk mencairkan es dan mencari konsensus.