F-15E Jadi Jet Tempur Pertama yang Kompatibel dengan Bom Nuklir AS

Selasa, 09 Juni 2020 - 08:37 WIB
loading...
F-15E Jadi Jet Tempur Pertama yang Kompatibel dengan Bom Nuklir AS
Pesawat jet tempur F-15E Strike Eagle saat uji terbang dengan tiruan bom gravitasi nuklir B61-12 Amerika Serikat. Foto/Tangkapan layar video YouTube/Sandia National Laboratories
A A A
WASHINGTON - F-15E Strike Eagle telah menjadi pesawat jet tempur pertama yang menunjukkan kompatibilitas dengan bom gravitasi nuklir B61-12 Amerika Serikat (AS) . Hal itu ditunjukkan dengan serangkaian uji terbang yang dilaporkan berhasil memenuhi standar kinerja dan keselamatan yang ditetapkan Amerika.

Sandia National Laboratories mengumumkan pada hari Senin bahwa F-15E Strike Eagle dari Angkatan Udara AS telah berhasil menyelesaikan demonstrasi sistem senjata lengkap pada bulan Maret yang menunjukkan kompatibilitas B61-12 dengan pesawat.

Sebuah versi tiruan dari bom gravitasi nuklir dijatuhkan oleh pesawat dari ketinggian lebih dari 25.000 kaki di Sandia's Tonopah Test Range di Nevada.

B61-12 palsu tetap berada di udara selama sekitar 55 detik sebelum mendarat dan melekatkan dirinya di sebuah danau yang kering. "Memercikkan kepulan debu gurun dari ketinggian 40 hingga 50 kaki dari area tumbukan yang ditentukan," kata Sandia National Laboratories dalam keterangan tertulisnya yang dilansir Sputniknews, Selasa (9/6/2020).

Tes sukses lainnya dilakukan dari ketinggian 1.000 kaki. "Kami dapat menguji B61-12 melalui semua fase operasional, dan kami memiliki keyakinan yang sangat tinggi bahwa B61-12 kompatibel dengan F-15E Strike Eagle," kata Steven Samuels, seorang manajer di tim sistem B61-12 Sandia. (Baca: Jerman Ingin Ganti Jet Tornado dengan F-18 Berkemampuan Nuklir AS )

“Ini adalah kesepakatan nyata, minus paket nuklir. Tes ini menyatukan perencanaan, desain, analisis, pengujian, dan kualifikasi bertahun-tahun untuk mendemonstrasikan B61-12 sepenuhnya pada F-15E Strike Eagle," kata Samuels. "Tes memenuhi semua persyaratan, baik dalam kinerja dan keselamatan."

Sandia adalah salah satu dari tiga laboratorium penelitian dan pengembangan di bawah Administrasi Keamanan Nuklir Nasional (NNSA) AS. Laboratorium ini menangani desain dan rekayasa untuk komponen non-nuklir dari cadangan nuklir AS.

Tes kompatibilitas pesawat F-15E dengan bom B61-12 muncul sebagai bagian dari Program Perpanjangan Hidup B61-12 NNSA—yang berupaya untuk memperbarui, menggunakan kembali, atau mengganti semua komponen bom nuklir dan non-nuklir untuk memperpanjang umur layanan dari B61 setidaknya hingga 20 tahun. (Baca juga: AS Pertimbangkan Ledakkan Bom Nuklir, Begini Reaksi China )

NNSA telah menyatakan bahwa bom gravitasi nuklir yang diperbaharui pertama kali akan diproduksi pada tahun fiskal 2022. B61-12 diperkirakan memiliki panjang 12 kaki dan memiliki berat 825 pound.

B61-12 dijadwalkan akan disertifikasi untuk pesawat pembom strategis B-2 Angkatan Udara AS, jet tempur F-16 C/D dan F-35 Lightning II.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1338 seconds (0.1#10.140)