Setop Pelacuran Remaja dan Berantas Mucikari, Prancis Habiskan Rp225 Miliar
loading...
A
A
A
Mayoritas adalah gadis-gadis muda berusia antara 15 dan 17 tahun, tetapi pernyataan kementerian mencatat bahwa “titik masuk” ke dalam prostitusi semakin menjadi lebih muda sekitar umur 14-15 tahun.
“Benar-benar ada normalisasi prostitusi anak muda karena gadis-gadis mengatakan bahwa menjual seks adalah cara menghasilkan banyak uang dengan mudah dan itu dapat membantu mereka mencapai kehidupan impian mereka,” ungkap Wakil Jaksa Penuntut Umum Raphaelle Wach kepada outlet berita France 24.
Dalam pernyataannya, kementerian mencatat banyak anak di bawah umur tidak menganggap diri mereka sebagai korban dan menyukai “otonomi finansial” dan perasaan “milik suatu kelompok” dan “mendapatkan kembali kendali” atas hidup mereka.
“Namun anak-anak di bawah umur ini dalam bahaya, baik secara fisik maupun psikologis,” papar Kementerian Solidaritas.
“Covid memainkan peran yang cukup besar karena jejaring sosial memberikan cara baru untuk dapat menggaet gadis di bawah umur dengan sangat mudah,” ujar Genevieve Collas, yang menjalankan lembaga nonprofit yang memerangi perdagangan manusia pada RFI.
Dia menambahkan merekrut anak di bawah umur telah menjadi "lebih mudah" dengan aplikasi sewa apartemen jangka pendek seperti Airbnb yang turut menutupi skala masalah di jalanan.
“Benar-benar ada normalisasi prostitusi anak muda karena gadis-gadis mengatakan bahwa menjual seks adalah cara menghasilkan banyak uang dengan mudah dan itu dapat membantu mereka mencapai kehidupan impian mereka,” ungkap Wakil Jaksa Penuntut Umum Raphaelle Wach kepada outlet berita France 24.
Dalam pernyataannya, kementerian mencatat banyak anak di bawah umur tidak menganggap diri mereka sebagai korban dan menyukai “otonomi finansial” dan perasaan “milik suatu kelompok” dan “mendapatkan kembali kendali” atas hidup mereka.
“Namun anak-anak di bawah umur ini dalam bahaya, baik secara fisik maupun psikologis,” papar Kementerian Solidaritas.
“Covid memainkan peran yang cukup besar karena jejaring sosial memberikan cara baru untuk dapat menggaet gadis di bawah umur dengan sangat mudah,” ujar Genevieve Collas, yang menjalankan lembaga nonprofit yang memerangi perdagangan manusia pada RFI.
Dia menambahkan merekrut anak di bawah umur telah menjadi "lebih mudah" dengan aplikasi sewa apartemen jangka pendek seperti Airbnb yang turut menutupi skala masalah di jalanan.
(sya)